Dalam belajar technical analysis selalu diajarkan chart pattern dan indikator. Dalam penggunaannya trader akan lebih banyak memilih menggunakan indikator daripada chart pattern.
Berkembangnya indikator membuat chart pattern semakin terlupakan, terutama oleh trader pemula. Chart pattern memerlukan interprestasi yang lebih sulit daripada menggunakan indikator. Signal dari indikator juga lebih banyak muncul daripada signal dari chart pattern. Ini yang membuat banyak trader pemula memilih indikator dan melupakan chart pattern.
Thomas Bulkowski, ahli di bidang chart pattern, melakukan riset terhadap 13.932 chart pattern yang muncul dari tahun 1991 sampai 2008. Hasilnya tingkat kegagalan chart pattern ini semakin meningkat, yaitu tiga kali lebih besar daripada di masa lalu.
Dengan ini semua, masih bisakah kita trading menggunakan chart pattern?
Apa Itu Chart Pattern
Salah satu premise dalam technical analysis adalah sejarah akan kembali terjadi berulang. Pergerakan harga di masa lalu akan berulang kembali sehingga trader dapat memprediksi pergerakan harga. Dari analisa pergerakan harga di masa lalu inilah terdapat pola-pola yang dapat diidentifikasi menjadi chart pattern yang sekarang digunakan.
Chart pattern adalah pola pada chart yang dapat memberikan signal trading atau memberi pertanda akan kemana harga bergerak. Chart pattern ini dapat memberi signal apakah akan terjadi reversal ataukah harga bergerak melanjutkan trend.
Kenapa Trader Dapat Gagal Trading Chart Pattern
Penyebab gagalnya trader dalam trading chart pattern dapat dibagi dua, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal ini tidak dapat dikontrol oleh trader, sedangkan faktor internal sebenarnya dapat dikontrol dan dapat diminimalisir.
Faktor eksternal penyebab gagalnya chart pattern adalah adanya berita. Perkembangan teknologi komunikasi dan internet membuat berita dengan cepat tersebar dan direspon oleh trader. Saat terdapat chart pattern dan muncul berita yang berlawanan dengan chart pattern tersebut maka dapat membuat gagalnya chart pattern tersebut.
Untuk saham, faktor eksternal penyebab gagalnya chart pattern dapat juga dipengaruhi oleh index atau sektor saham tersebut diperdagangkan. Index atau sektor dalam saham seringkali sangat berpengaruh atas pengerakan saham. Oleh sebab itu jika muncul chart pattern yang berlawanan dengan pergerakan index atau saham maka dapat menyebabkan gagalnya chart pattern tersebut.
Faktor eksternal lainnya adalah adanya support atau resistance yang kuat. Adanya support atau resistance dapat membuat harga berbalik arah sehingga chart pattern tersebut gagal. Seperti pada chart di bawah ini terdapat flag. Di atas flag ini terdapat level resistance yang kuat. Setelah terjadi breakout pada chart pattern ini harga tidak berhasil mencapai target namun malah berbalik arah saat mencapai level resistance.
Faktor internal penyebab gagalnya trading chart pattern adalah dari trader itu sendiri. Ini dapat disebabkan oleh ketidaktahuan trader tersebut. Ketidaktahuan ini misalnya kurang bisa mengenali chart pattern, tidak bisa menghitung target dan sebagainya.
Faktor internal lainnya yang dapat menyebabkan gagalnya trading chart pattern adalah keserakahan. Adanya keserakahan ini atau greed ini membuat trader mengambil posisi saat belum terjadi chart pattern dikonfirmasi. Setelah konfirmasi atau validnya chart pattern saja masih bisa gagal apalagi jika belum dikonfirmasi. Namun dalam kondisi tertentu kita dapat mengambil posisi sebelum chart pattern dikonfirmasi. Namun harus ada alasan yang kuat yang mendasari.
Bagaimana Meminimalkan Gagalnya Trading Chart Pattern
Untuk faktor eksternal penyebab gagalnya chart pattern kita tidak dapat mengubahnya, yang dapat kita lakukan adalah menghindarinya. Jika akan muncul berita yang dapat berpengaruh maka kita menunda mengambil posisi terlebih dahulu. Namun pengaruh berita terhadap chart pattern ini tidak bisa kita hilangkan sepenuhnya. Untuk peristiwa-peristiwa yang terjadi secara mendadak, seperti terjadinya bencana alam atau peperangan, ini masih akan berpengaruh pada chart pattern.
Selain memperhatikan berita, sebelum mengambil posisi maka kita juga memperhatikan pergerakan index atau sektor jika kita trading saham. Kita juga memperhatikan adanya level support atau resistance yang kuat setelah breakout pada chart pattern tersebut. Dengan memperhatikan hal-hal ini maka kita akan cukup signifikan mengurangi kegagalan trading chart pattern.
Untuk mengatasi faktor internal penyebab gagalnya trading chart pattern tentunya kita harus memiliki pengetahuan yang benar tentang chart pattern. Chart pattern ini bisa sangat subyektif. Tanpa pengetahuan yang benar akan chart pattern maka kita dapat bingung dalam melihat chart pattern ini.
Sebagai contoh pada chart di atas terdapat triangle. Pada batas atas triangle, kita dapat menggambar internal line atau external line. Jika menggunakan internal line maka triangle ini merupakan ascending triangle. Namun jika menggunakan external line maka ini ini merupakan ascending triangle. Perbedaan seperti ini dapat berpengaruh kepada penentuan titik terjadinya breakout dan juga penetapan target. Jika kita tidak memiliki pengetahun yang benar akan chart pattern akan chart maka kita tidak tahu manakah yang harus kita gunakan sebagai batas atas triangle tersebut, apakah internal line ataukah external line.
Pengetahuan lainnya misalnya tentang volume. Masing-masing chart pattern memiliki ciri-ciri bagaimana volume selama pattern tersebut terbentuk. Dengan meilihat volume maka juga akan membantu kita meminimalkan kita mengambil posisi saat terjadinya false breakout pada chart pattern.
Selain belajar pengetahuan yang benar tentang chart pattern, yang harus dilakukan lagi adalah berlatih. Chart pattern berbeda dengan indikator. Indikator menggunakan penghitungan matematis sehingga lebih obyektif, misalnya melihat kondisi overbought dan oversold pada oscilator. Chart pattern lebih subyektif dan lebih sulit dalam mengamatinya. Oleh sebab itu latihan itu perlu. Latihan ini akan meningkatkan kecepatan kita dalam mengenali chart pattern. Latihan ini juga akan membuat kita dapat trading chart pattern dengan benar.
Penggunaan indikator juga akan meminimalkan kegagalan chart pattern ini. Saat signal dari chart pattern sama atau terjadi confluence dengan signal indikator, maka ini akan meningkatkan probabilitas keberhasilan trading chart pattern ini.
Jadi Masih Bisakah Trading Chart Pattern
Hasil riset yang dilakukan Thomas Bulkowski memang menunjukkan semakin meningkatkanya tingkat kegagalan chart pattern. Namun riset tersebut tidak menunjukkan bahwa kita tidak bisa trading chart pattern. Trading berhubungan dengan probabilitas. Saat kita mampu meminimalkan kegagalan trading chart pattern tentu saja probabilitas keberhasilan trading chart pattern akan meningkat.
Selain itu jangan lupakan peranan money management. Jika kita memiliki risk reward ratio yang bagus saat trading chart maka kita tetap akan profit. Sebagai gambaran jika kita memiliki risk reward ratio 1:3 maka secara keseluruhan kita tetap akan profit meskipun misalnya 70% chart pattern yang kita tradingkan gagal. Money management ini yang sering dilupakan banyak trader sehingga ketika mereka gagal mereka menyalahkan alat yang mereka gunakan.
Dengan meminimalkan kegagalan dan penggunaan money management maka jawabannya ya kita masih trading chart pattern.