Dalam swing trading kita berusaha mengambil keuntungan dari price swing yang terjadi. Untuk dapat mengambil keuntungan dari price swing ini maka kita harus mengetahui trend serta trading searah dengan trend.
Moving average adalah indikator yang paling mudah dalam menunjukkan trend. Saat harga berada di atas moving average menandakan uptrend sedangkan saat harga berada di bawah moving average menandakan downtrend. Pada strategi swing trading ini, kita menggunakan kombinasi tiga moving average, yaitu :
· 50-EMA (Exponential Moving Average) pada Close - warna biru
· 5-SMA (Simple Moving Average) pada High - warna hijau
· 5-SMA (Simple Moving Average) pada Low - warna merah
50-EMA digunakan untuk menentukan harga dalam uptrend atau downtrend. Jika harga di atas 50-EMA maka kita hanya akan mengambil posisi long. Sedangkan jika harga di bawah 50-EMA maka kita hanya akan mengambil posisi short. Kedua simple moving average digunakan untuk mengambil posisi dan exit.
Berikut ini aturan untuk posisi long :
1. Harga berada di atas 50-SMA
2. Saat harga ditutup di atas 5-SMA warna hijau, maka ambil posisi long pada pembukaan sesi berikutnya.
3. Stop loss ditempatkan sedikit di bawah 5-SMA warna merah
Pada chart di bawah ini terdapat contoh bagaimana menggunakan strategi ini. Pada transaksi BUY#1 dan BUY#3 kita mendapatkan profit. Namun pada transaksi BUY#2 kita mengalami loss karena setelah mengambil posisi harga kemudian turun sampai di bawah 5-SMA warna merah. Namun dari contoh tersebut loss kita jauh lebih sedikit dibanding profit yang kita dapat.
Untuk posisi short maka pelaksanaannya tinggal dibalik. Berikut ini aturan untuk posisi long :
1. Harga berada di bawah50-SMA
2. Saat harga ditutup di bawah 5-SMA warna hijau, maka ambil posisi long pada pembukaan sesi berikutnya.
3. Stop loss ditempatkan sedikit di bawah 5-SMA warna merah
Pada chart di bawah ini memberi contoh bagaimana trading strategi ini dalam posisi short. Untuk transaksi pertama kita mendapat break even. Kedua transaksi berikutnya kita mendapat profit.
Sama seperti pada strategi lainnya yang menggunakan moving average sebagai entri, maka strategi ini tidak akan berjalan baik saat harga bergerak sideways. Seperti pada chart di bawah ini saat harga bergerak sideways maka strategi ini akan memberikan banyak signal yang tidak profitable.
Strategi ini cukup simple dan kita dapat dengan cepat mengamati chart untuk melihat ada tidaknya peluang trading. Namun strategi ini masih bisa dikembangkan. Sebagai contoh daripada menunggu terkena stop loss maka kita dapat melakukan analisa candle atau price action untuk menentukan kapan harus exit. Selain itu strategi ini bisa dikembangkan dengan menambah indikator lain yang melihat kekuatan trend sehingga kita terhindar dari mengambil posisi saat harga bergerak sideways.
Sama seperti strategi pada umumnya, untuk menggunakan strategi ini pada real trading sebaiknya melakukan backtest terlebih dahulu untuk melihat apakah strategi ini cocok pada instrumen atau pasar tempat kita trading.