18 February 2015

Strategi Breakout Inside Bar

INSIDE BAR


Inside bar adalah bar yang panjangnya lebih kecil dari bar sebelumnya dan juga berada dalam area bar sebelumnya. Inside bar ini mirip dengan engulfing pattern dalam candlestick.

KENAPA MUNCUL INSIDE BAR?

Inside bar  dapat muncul pada kondisi-kondisi berikut :

1. Reversal


Inside bar dapat muncul pada level resistance dan support yang kuat.  Saat harga mencapai level support dan resistance yang kuat, buyer atau seller biasanya mulai   mengcover posisi mereka dan terjadi aktivitas trading yang kecil sehingga terbentuk inside day. Karena kuatnya level support atau resistance maka kemudian terjadi reversal. Dalam candlestick, engulfing pattern ini juga merupakan reversal pattern.

2. Area breakout


Support dan resistance dapat terjadi breakout jika ada banyak trader yang bersedia melakukan bid di bawah atau di atas level support dan resistance. Oleh karenanya sebelum terjadi breakout yang kuat, biasanya ada periode konsolidasi dimana buyer/seller mulai memperkuat posisi mereka. Oleh karena sebelum terjadi breakout, maka umum muncul inside bar.

3. Konsolidasi setelah pergerakan harga yang kuat dalam satu arah


Saat harga bergerak cukup kuat dalam satu arah, biasanya akan mengalami konsolidasi. Konsolidasi dapat berbentuk inside bar seperti gambar di atas.

4. Pasar Yang Bergerak Sideways


Inside bar juga sering muncul dalam pasar yang sedang bergerak sideways. Ini dikarenakan tidak adanya kepastian di pasar tentang ke arah mana harga akan bergerak.

MEMILIH INSIDE BAR YANG RELIABEL

Agar sukses dalam trading inside bar maka  kita  perlu  memilih inside day yang memiliki reliabilitas tinggi. Ini dikarenakan tidak semua inside day profitable.

Berikut ini panduan untuk memilih inside bar yang reliabel.

Time Frame :
Trading inside bar hanya pada time frame daily.
Penggunaan time frame daily  yaitu menghindari overtrading, memerlukan waktu yang lebih sedikit untuk memantau trading, reliabel, dan frekuensi kemunculan inside day yang paling optimal.

Trend :
Trading inside bar hanya searah dengan trend.
Idiom yang sering kita dengar adalah “trade with trend”. Trading searah dengan trend ini bertujuan meminimalkan risiko dan memaksimalkan kemungkinan berhasil.

Periode :
Abaikan inside bar yang muncul saat pasar memiliki volatilitas rendah.

TRADING INSIDE BAR

Sebelum trading inside bar, kita perlu menanyakan beberpa pertanyaan berikut :

  1. Dimana kita akan masuk?
  2. Dimana kita akan exit jika ternyata tidak sesuai dengan rencana kita?
  3. Berapa perbandingan antara risiko dan return yang kita harapakan?



Entri :

Entri dilakukan saat terjadi breakout inside bar yang searah dengan trend. Saat uptrend maka kita ambil posisi long saat terjadi upside breakout sedangkan saat downtrend maka kita ambil posisi short saat terjadi downside breakout dari inside bar.

Saat melihat entri ini kita perlu memperhatikan momentum. Jika momentum tidak kuat, maka yang sering terjadi adalah false breakout. Untuk melihat kuatnya momentum kita dapat melihat time frame yang lebih rendah, seperti 4-hourly dan hourly. Saat di time frame yang lebih rendah harga membuat pergerakan yang cukup kuat atau tajam searah dengan terjadinya breakout, maka menunjukkan momentum saat terjadi cukup kuat.

Stop :

Stop ditetapkan di bawah atau di atas inside bar. Saat terjadi upside breakout, stop loss ditetapkan di bawah inside bar. Saat terjadi downside breakout, stop loss ditetapkan di atas inside bar.

Risk Reward:

Strategi breakout inside bar ini menawarkan risk yang kecil dan reward yang luar biasa. Risk reward ratio 1:5 sampai 1:10 seringkali kita dapat dalam strategi ini. Sehingga satu kali profit bisa menutup 5-10 loss yang terjadi. Inilah kelebihan strategi ini.

MULTIPLE INSIDE BAR


Inside bar yang muncul terkadang terjadi berurutan dan tidak hanya muncul sekali saja. Saat munculnya multiple inside bar ini kita harus memperhatikan letak entri dan stop yang kita ambil. 

Dalam multiple inside bar ini entri dan stop didasarkan atas inside bar yang muncul pertama seperti pada contoh di atas. Saat terjadi downtrend harga kemudian mengalami konsolidasi. Saat konsolidasi ini kemudian terjadi tiga kali inside bar. Entri dan stop diambil dari dari inside bar yang pertama.

BREAKOUT TRAP

Breakout trap seringkali menghantui trader yang menggunakan strategi breakout. Seperti gambar di bawah ini. Saat downtrend muncul inside bar. Kemudian terjadi downside breakout namun setelah breakout ini harga berbalik arah dan malah bergerak naik.


Untuk menghindari breakout trap ini, maka kita tidak trading berlawanan arah dengan trend. Karena breakout yang terjadi berlawanan arah dengan trend seringkali merupakan breakout trap.  


Selain itu untuk menghindari false breakout ini kita harus melihat lokasi terjadinya breakout apakah pada support atau resistance yang kuat seperti pada gambar di atas. Jika upside breakout terjadi pada resisance yang kuat atau downside breakout terjadi pada support yang kuat maka kita tidak langsung mengambil posisi. Ini dikarenakan saat harga mencapai level support atau resistance yang kuat maka rawan terjadinya breakout trap.

PENUTUP

Strategi breakout inside bar ini memberikan peluang trading yang profitable. Namun kita harus bisa memilih mana inside bar yang reliabel dan kita perlu tetap mengikuti aturan-aturan dalam strategi ini.