Saat trader mengalami loss, mereka seringkali mengkaitkan dengan masalah kurangnya kedisiplinan para trader. Namun seperti kurangnya konsistensi, ini adalah hasil dari berbegai masalah dan bukan penyebab. Trader kehilangan disiplin saat trading sama seperti orang yang sedang diet kehilangan disiplin mereka. Penyebabnya sederhana, yaitu suasana hati, kebutuhan dan pikiran saat ini lebih dominan dari pemikiran jangka panjang kita. Kita mengejar kesenangan jangka pendek (dan menghindari ketidaknyamanan jangka pendek) dengan mengorbankaan manfaat jangka panjang.
Berikut ini peyebab kegagalan yang sering dialami oleh para trader :
- Gangguan lingkungan sekitar dan kebosanan menyebabkan kurangnya fokus. Semua orang memiliki batas kemampuan untuk memperhatikan terutama saat kondisi pasar sedang sepi.
- Kelelahan dan kelebihan beban mental membuat kita kehilangan konsentrasi. Tuntutan untuk memperhatikan layar monitor secara terus-menerus selama berjam-jam membuat mata kita tidak lagi “tajam”, seperti yang dialami pengemudi yang mengendari mobil tanpa henti selama berjam-jam.
- Terlalu percaya diri setelah serangkaian sukses. Percaya diri yang berlebihan seringkali muncul setelah trader mendapatkan profit. Ini dapat membuat trader menyimpang dari trading plan karena terlalu yakin dengan kemampuannya sehingga terjadi overtrading.
- Ketidakmauan untuk menerima loss. Hal ini menyebabkan trader tidak mengikuti trading plan mereka karena ingin segera menutup loss yang mereka dapat.
- Hilangnya kepercayaan karena strategi yang digunakan kurang atau belum diuji. Kita sulit mentoleransi terjadinya drawdown kecuali kita yakin akan strategi trading kita. Keyakinan ini tidak datang dari kondisi psikologis. Namun keyakinan ini mucul setelah kita melakukan test (baik secara historis maupaun real time) atas strategi yang kita gunakan.
- Kepribadian yang cenderung impulsif dan toleransi frustasi rendah dalam situasi stres. Pribadi impulsif adalah perilaku manusia yang cenderung berubah tiba-tiba di luar rencana atau sikap yang tidak didukung alasan yang kuat. Penelitian psikologis menunjukkan beberapa individu cenderung lebih impulsif dan kurang dapat mengikuti rencana atau niat mereka.
- Tekanan kinerja situsional. Terkadang trader memiliki kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Tuntutan situsional ini mengharuskan mereka untuk segera mendapat profit dalam jumlah yang besar. Ini menyebabkan trader tidak mampu berikut jernih.
- Tidak memiliki trading plan atau strategi. Seringkali trader tidak memiliki serangkain aturan yang harus mereka ikuti. Tentunya sulit untuk konsisten dengan rencana (dan juga melakukan evaluasi konsistensi kita) jika kita tidak memiliki rencana yang jelas.
- Trading pada time frame, pasar, atau gaya yang tidak cocok dengan bakat, keterampilan, toleransi risiko dan kepribadian. Saat kita trading dengan menggunakan trading plan yang tidak sesuai dengan diri kita, maka kita akan cenderung untuk tidak mengikutinya.
Dari penyebab-penyebab di atas, dapat kita lihat bahwa masalah disiplin tidak selalu berhubungan dengan psikologi trader. Seringkali masalah kehilangan disiplin berkaitan dengan masalah trading itu sendiri. Disiplin dalam trading tidak berbeda dengan disiplin dalam hubungan asmara, jika kita melakukan hal yang benar maka sedikit sekali kebutuhan atau keinginan untuk menyimpang. Namun jika trading tidak dapat memenuhi kebutuhan kita, maka kita dengan mudah akan kehilangan disiplin dan tidak mentaati aturan trading kita sendiri.