Konsep swing trading bertumpu pada trend jangka pendek. Oleh karenanya dalam swing trading, kemampuan untuk mengamati terjadinya reversal adalah penting.
Ada tiga signal reversal utama dalam trading.
1. Reversal Bar
Aturan dasar dari reversal day yaitu adanya trend jangka pendek yang terjadi yang kemudian akan berbalik arah. Uptrend dapat didefinisikan tiga atau lebih bar yang membuat higher high dan higher low, sedang downtrend adalah tiga atau lebih bar yang membuat lower high dan low.
Saat kondisi tersebut terpenuhi, maka reversal dapat terjadi. Reversal Bar saat uptrend terjadi saat harga ditutup turun setelah sebelumnya berturut-turut naik. Sedangkan reversal bar terjadi saat harga ditutup naik setelah sebelumnya berturut-turut turun.
Reversal bar ini adalah signal reversal yang paling dasar dan perlu konfirmasi dari signal lainnya untuk memastikan karena setelah muncul reversal bar, harga dapat kembali bergerak dalam trend sebelumnya.
2. Narow Range Day
Narow Range Day (NRD) adalah sesi dimana open dan close cukup dekat. Kondisi ekstrim NRD terjadi saat open dan close sama atau hampir sama. Dalam candlestick ini disebut doji.
NRD adalah signal reversal yang sangat kuat . NRD menunjukkan perubahan momentum dari buyer ke seller (pada uptrend) atau dari seller ke buyer (pada downtrend).
3. Volume Spike
Signal reversal yang ketiga adalah volume spike, yaitu volume yang jauh lebih tinggi dari volume sebelumnya.
Saat kita menemukan dua atau semua signal reversal di atas (misalnya volume spike pada NRD) maka kemungkinan terjadinya reversal kuat. Namun jika hanya satu signal saja, maka tidak cukup kuat untuk memastikan terjadinya reversal.
Selain tiga signal reversal di atas, masih banyak signal reversal lainnya. Tiga signal reversal lainnya adalah :
4. Chart Pattern
Reversal pattern seperti head & shoulder, double top & double bottom dapat memberikan signal reversal. Signal reversal ini semakin kuat jika pola-pola ini terjadi pada level support dan resistance.
5. Momentum Oscillator
Signal reversal yang bagus adalah menunjukkan perubahan momentum. Indikator seperti RSI dan MACD mampu menunjukkan perubahan momentum ini. Saat momementum dari buyer mulai melemah, indikator akan berada di area overbought. Sebaliknya saat momentum dari seller mulai melemah maka indikator akan berada di area oversold.
6. Candlestick Reversal
Candlestick memiliki banyak reversal pattern yang mampu dengan cepat memberitahu kita saat reversal terjadi.
Pada chart dii bawah ini adalah contoh bagaimana reversal yang terjadi berasal dari beberapa signal yang terjadi bersamaan, seperti reversal day terjadi bersamaan dengan volume spike dan NRD terjadi bersamaan dengan bullish meeting lines. Oleh karenanya dalam swing trading penting sekali kita belajar untuk mengamati signal-signal reversal yang mendukung terjadinya reversal