Untuk dapat mengerti kenapa dan di mana menempatkan stop loss, kita harus memahami terlebih dahulu pergerakan pasar. Penjelasan tentang ini disebut pergerakan swing.
Pergerakan swing adalah dari low ke high, atau high ke low. Sebagai contoh, 1-2-3 bottom terdiri atas empat swing. Pergerakan yang berakhir pada titik 1 adalah down swing. Kemudian rally sampai titik 2 adalah upward swing, sedangkan swing down ke titik 3 adalah swing, dan rally yang melebihi titik 2 adalah swing ke-4 dan merupakan final swing. Dengan kata lain, setiap rally atau break dalam pola adalah swing.
Pada dasarnya, definisi dari bull market adalah pasar yang membuat higher highs dan higher lows. Bear market adalah pasar yang membuat lower highs dan lower lows.
1-2-3 Bottom adalah pasar yang membuat higher lows (titik 3 lebih tinggi daripada titik 1). Ketika titik 2 berhasil dipenetrasi, pasar akan membuat higher highs. Pola ini menunjukkan bear market berubah menjadi bull market. Sedangkan 1-2-3 Top menunjukkan perubahan dari bull market menjadi bear market. Masing-masing titik swing berperan sebagai support dan resistance.
Jadi ketika saya memperhatikan chart, saya akan melihat swing dan melakukan buy jika pasar membuat higher highs dan lower lows, serta melakukan sell jika pasar membuat lower highs dan lower lows.
Setelah trend berhasil didefinisikan, satu yang perlu diperhatikan adalah di mana trend akan berubah. Untuk bull market, itu adalah swing low terakhir (titik 1). Untuk bear market itu adalah swing high terakhir. Dengan kata lain, peraturan dasar adalah untuk trading searah dengan trend dan merisikokan di tempat di mana trend tidak valid lagi, sebagai stop loss maksimal.
Ketika titik 2 berhasil dipenetrasi, pasar membuat lower lows. Pola ini menunjukkan perubahan dari bull market menjadi bear market. Oleh karenanya kita menempatkan stop order untuk memasuki pasar di bawah titik 2. Jika pasar kemudian berbalik dan melebihi titik 3, maka pasar tidak mengikuti lagi aturan bear market (pasar tidak lagi membuat lower lows). Oleh karenanya seringkali saya merekomendasikan menempatkan stop loss lebih konservatif, yaitu sedikit di atas titik 3. Setiap titik swing berfungsi sebagai support dan resistance. Untuk 1-2-3 Bottom mirip dengan 1-2-3 Top.
Narrow sideways channel adalah salah satu formasi yang paling mudah untuk diidentifikasi serta mudah mendapatkan profit. Ketika pasar menembus channel, kita menempatkan stop loss di sisi channel lainnya. Kadangkala, ketika channel terlalu lebar, kita tidak mau terlalu merisikokan uang terlalu banyak, oleh karenanya kita mempertimbangkan menempatkan stop loss pada level 50% dari channel.
Triangle adalah salah satu formasi favoritku. Ketika pasar mulai membentuk triangle, saya menjadi bergairah. Pada dasarnya aturan stop loss pada triangle sama dengan narrow sideways channel.
Salah satu formasi favoritku juga adalah wedge. Perlu dicatat bahwa pada formasi ini bagaimana dekatnya entry dan stop.
Ketika suatu formasi terbentuk dalam hubungannya dengan short term atau long term, penting untuk dipertimbangkan seberapa agresif Anda akan menempatkan stop loss.
Juga, apakah formasi terbentuk pada bear atau bull market. Adalah penting untuk mengetahuinya, karena kita semua tahu bahwa “Trend is Your Friend”.