04 June 2015

Setting Stop Loss Dalam Trading Breakout

Saat trading breakout, seringkali yang menjadi pertanyaan adalah dimanakan kita meletakkan stop loss. Banyak trader kesulitan dalam menentukan stop loss ini. Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya simple. Ada dua pilihan penentuan stop loss, yaitu titik terdekat dan titik terjauh.

Saat terjadi breakout pada resistance, maka stop loss terdekat ditempatkan di bawah dan tidak jauh dari resistance line. Pada chart di bawah ini misalnya stop loss ditempatkan pada garis coklat. Stop loss terjauh ditempatkan pada level support terdekat di bawah resistance. Pada chart di bawah, level support terdekat di bawah resistance terletak pada garis warna ungu.


Sebaliknya saat terjadi breakout pada support, maka support terdekat akan terletak di atas level support. Stop loss terjauh akan ditempatkan pada level resistance terdekat di atas support.

Stop loss berada pada titik terdekat akan memperkecil loss kalau terjadi, namun tidak memberi cukup ruang harga  untuk bergerak. Stop loss pada titik terjauh akan membuat loss kita besar kalau terjadi, namun stop loss jenis ini memberi cukup ruang harga untuk berfluktuasi.

Namun yang menjadi pertanyaan sekarang, kapan saat kita menempatkan stop loss terdekat dan kapan menempatkan stop loss terjauh?

Ada empat faktor yang dapat menjadi pertimbangan, yaitu :

1. Bigger picture

Kita harus melihat gambaran pasar secara keseluruhan dengan menggunakan time frame lebih tinggi dari yang kita tradingkan sekarang. Misalnya kita trading pada time frame 1-hour, maka kita perlu melihat trend pada time frame 4-hour untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas tentang kondisi currency.

Jika trading searah dengan trend pada time frame yang lebih tinggi, maka kita dapat meletakkan stop loss pada titik terjauh. Ini akan memberikan ruang pada currency untuk berfluktuasi sebelum bergerak kembali searah trend.

Namun jika kita trading berlawanan arah dengan trend pada time frame yang lebih tinggi, kita menempatkan stop loss pada titik terdekat. Ini untuk mencegah kita loss terlalu besar karena trading berlawanan arah dengan trend lebih beresiko.

2. Usaha breakout

Dalam trading breakout,  false breakout sering terjadi. Terkadang sebelumnya breakout yang sebenarnya terjadi, false breakout terjadi terlebih dahulu. Namun dapat pula terjadi setelah false breakout, breakout yang sebenarnya tidak terjadi.

Oleh karenya saat terjadi usaha breakout untuk pertama kali, maka kita dapat menempatkan stop loss pada titik terendah karena lebih beresiko. Saat terjadi usaha breakout yang kedua atau lebih, kita dapat menempatkan stop loss pada titik terjauh.

3. Rasio Risk Reward
Rasio risk rewad menbandingkan potensi profit dengan loss. Beberapa trader professional menyatakan bahwa rasio risk reward yang sehat adalah 1 : 2 atau lebih. Penempatan stop loss ini akan berpengaruh pada rasio risk reward. Semakin jauh stop loss maka target profit harus semakin besar. Namun itu semua tergantung pada sistem trading kita dan style trading kita.

4. Pergerakan Currency

Currency ada yang pergerakannya lebih mudah diprediksi dan ada yang sulit untuk diprediksi. Currency yang mudah untuk diprediski maka kita dapat menempatkan stop loss pada titik terdekat. Namun untuk currency yang sulit diprediksi, maka kita dapat menempatkan stop loss pada titik terjauh jika kita yakin akan breakout tersebut untuk memberikan cukup ruang harga untuk berfluktuasi.