02 January 2015

Bagaimana Mencari EA Metatrader Yang Ideal ?

Saat ini ada ribuan Expert Advisor (EA) Metatrader yang dibuat dan dapat digunakan oleh para trader. Tentunya dengan begitu banyak pilihan tersebut bukan perkara mudah bagi kita memilih EA yang cocok dengan gaya trading dan tingkat risiko kita. Apalagi setiap EA yang ditawarkan memberikan informasi kelebihan dan hasil yang bagus.

Dengan menggunakan Metatrader, kita dapat melakukan backtesting dari EA. Tentunya kita akan memilih EA yang memberikan hasil terbaik di masa lalu. Meskipun backtesting ini tidak akan 100% pasti memberikan hasil di masa depan, namun melalui backtesting ini kita akan mendapat hasil statistik yang berguna untuk menilai EA yang kita test. 

Ada dua statistik yang dapat menjadi pertimbangan dalam memilih EA, yaitu Profit Factor dan Drawdown.

Profit Factor

Dalam memilih EA, kebanyakan trader hanya melihat seberapa besar profit yang mampu dibuat oleh 
EA tersebut. Akan tetapi kita tidak hanya memperhatikan profit saja namun harus juga memperhatikan risiko. Profit Factor akan memberikan gambaran bagaimana profitabilitas EA dan risiko yang dimilikinya.

Profit Factor dihitung sebagai berikut :
(profit - commission)/(max drawdown + commission) 

Rasio ini menunjukkan seberapa banyak keuntungan yang kita dapatkan untuk setipa dollar dalam account kita dibandingkan dengan seberapa besar risiko kerugian kita.

Profit Factor dengan nilai kurang dari 1 menunjukkan performa yang kurang baik. Perhatikan tabel di bagian bawah. Dari tiga EA ini EA nomer 3 adalah EA dengan profit factor kurang dari 1 sehingga dapat langsung kita eliminasi. 



Perhatikan bawah EA 3 tersebut sebetulnya profitable (total gain - total loss = $890). Namun dengan maximum drawdown $1000 ditambah komisi $130 maka EA 3 tersebut tidak menguntungkan.

Analisa Drawdown

Drawdown terjadi ketika net balance account kita lebih rendah dari account balance kita. Account balance adalah balance yang kita miliki, sedangkan net balance adalah balance yang kita  miliki dikurangi  atau  ditambah dengan profit atau loss dari posisi yang masih terbuka. 

Misalnya kita mempunyai balance $ 1000 dan kita memiliki satu posisi yang saat ini sedang loss $50. Maka net balance account kita adalah $950 dan ini berarti terjadi drawdown karena net balance lebih rendah dari account balance.

Untuk memulai analisa drawdown kita dapat melihat equity curve. Equity curve ini menunjukkan perkembangan balance account kita. 



EA yang memiliki equity curve choppy dan sporadis   menunjukkan  EA  tersebut   memiliki volatilitas tinggi seperti di bawah ini. Jika kita tipe trader yang tidak terlalu suka risiko kita tidak akan memiliki EA ini karena  EA ini naik turun dengan tajam. 



EA dengan pergerakan yang lebih halus menunjukkan EA tersebut stabil seperti gambar di atas. EA seperti inilah yang cocok bagi trader yang tidak terlalu menyukai risiko.

Untuk analisa drawdown sendiri, ada tiga hal yang harus kita perhatikan.

1. Maximum Drawdown

Ini adalah drawdown terbesar yang dialami oleh EA tersebut. Hal yang dapat kita pikirkan yaitu jika misalnya kita langsung mengalami drawdown setelah kita membuka account tersebut, apakah kita masih bisa  menghadapinya.

2. Average Drawdown

Average dradown merata-rata seluruh drawdown yang terjadi. Dalam melihat average drawdown ini tentunya kita harus melihat juga equity curve. Hal ini dikarenakan meskipun dua EA dapat memiliki average drawdown yang sama namun melalui equity curve ini dapat kita lihat mana EA yang lebih stabil dan mana EA yang lebih volatile.

3. Recovery Drawdown

Recovery drawdown ini menunju berapa lama account kita kembali positif setelah mengalami loss. Perlu diperhatikan bahwa EA yang volatile biasanya memiliki masa recovery yang lebih cepat karena fluktuasi yang tinggi. Namun EA yang lebih stabil butuh waktu lebih lama untuk recovery.
Dari statistik-statistik ini kita dapat menganalisa dan selanjutnya memilih mana yang sesuai dengan kepribadian kita dan tingkat risiko yang kita inginkan.