Prinsip #1 : Trading adalah Aktivitas Pertunjukkan
Seperti bermain musik atau berolahraga, trading memerlukan penerapan pengetahuan dan skill untuk pertunjukkan real time. Sukses dalam trading, sama seperti pertunjukkan lainnya, tergantung pada proses perkembangan yang intensif , latihan terstruktur dan pengalaman yang kesemuanya ini butuh waktu yang panjang. Banyak masalah timbul karena trader berusaha untuk mencapai sukses dalam trading tanpa perlu melalui proses ini. Tidak mungkin sukses dalam trading tanpa mengasah keterampilan kita. Kepercayaan diri dalam trading didapat dari proses belajar dan pengembangan skill dan bukan dari latihan psikilogis saja.
Prinsip #2 : Sukses dalam trading adalah fungsi dari bakat dan keterampilan
Trading, dalam pengertian ini, tidak berbeda dengan catur, even olimpiade, atau akting. Kemampuan bawaan (bakat) dan kompetensi yang dikembangkan (keterampilan) menentukan tingkat seseorang sukses. Dari band rock, penari balet dan pegolf, hanya sebagian kecil dari mereka yang mampu mempertahankan kinerja mereka sehingga bisa sukses alam jangka panjang. Kunci untuk sukses adalah menemukan kecocokaan antara bakat/keterampilan seseorang dan peluang khusus yang tersedia dalam bidang tersebut. Untuk trader, ini berarti mencari kecocokan antara kemampuan, market yang dipilih dan strategi yang akan ditradingkan.
Prinsip #3 : Skill utama dalam trading adalah mengenali pola
Apakah trader secara visual memeriksa chart atau menganalisis signal statistik, pengenalan pola ini adalah jantung dari trading. Trader berusaha mengindentifikasi perubahan supply dan demand secara real time dan menanggapi pola yang menunjukkan perubahan tersebut. Sebagian besar pendekatan yang berbeda untuk trading- analisa teknikal dan fundamental, siklus, ekonometrik, analisis kuantitatif sejarah, profil pasar - hanya metode untuk mengkonsep pola pada frame waktu yang berbeda. Trader akan mendapatkan keuntungan besar dari metode-metode yang cocok dengan gaya kognitif mereka dan kekuatan. Orang yang mahir pemrosesan visual, dengan memori visual yang superior, akan sangat baik dalam menggunakaan chart. Seseorang yang sangat analitis akan mendapatkan manfaat dari studi statistik dan sinyal mekanik.
Prinsip # 4: Pengenalan pola banyak didasarkan pada pembelajaran implisit
Pembelajaran implisit terjadi ketika orang-orang berulang kali melihat dan akhirnya mengenali pola-pola meskipun mereka tidak dapat menjelaskan aturan yang mendasari pola-pola. Ini seperti bagaimana anak kecil mempelajari bahasa dan akhirnya bisa bicara. Pembelajaran implisit ini memfasilitasi kecepatan pengenalan pola yang tidak akan mungkin dilakukan melalui analisis biasa. Riset mengatakan bahwa pembelajaran implisit hanya terjadi setelah orang telah menjalani ribuan percobaan pembelajaran. Inilah sebabnya mengapa kompentesi trading - seperti kompetensi di bidang lain - membutuhkan latihan yang cukup.
Prinsip # 5: Faktor emosional, kognitif, dan fisik menghalangi akses terhadap pola yang telah diperoleh secara implisit
Setelah seorang pemain telah mengembangkan keterampilan dan menuju kompetensi dan keahlian, psikologi menjadi penting dalam mempertahankan konsistensi kinerja. Banyak gangguan kinerja disebabkan adanya pergeseran kognitif, emosional, dan/atau fisik sehingga mengaburkan kecenderungan merasa dan intuisi yang telah kita dapatkan melalui pembelajaran implisit. Ini paling sering terjadi sebagai akibat dari kecemasan dan ketakutan kita tentang hasil kinerja sehingga malah mengganggu akses ke pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memfasilitasi kinerja itu. Gangguan kinerja tersebut juga umumnya terjadi ketika trader trading dalam posisi yang terlalu besar untuk account mereka dan/atau tidak menjaga risk management. Fluktuasi proft/loss yang besar perubahan emosional yang akan mengganggu pengambilan keputusan. Oleh karenanya kita perlu mempelajari kontrol emosi sehingga dapat mengambilan keputusan dengan baik.