Rate of Change atau disingkat dengan ROC adalah termasuk jenis momentum indicator. ROC menghitung persentase perubahan harga dari satu satu periode ke periode lainnya. Misalnya ROC dengan periode 10 akan membandingkan harga saat ini dengan harga 10 periode sebelumnya.
ROC berfluktuasi di atas dan di bawah 0. Prinsipnya harga akan naik selama nilai ROC tetap positif. Sedangkan harga akan turun selama nilai ROC negatif.
Penggunaan
1. Crossover Level 0
ROC dapat digunakan untuk memberikan signal buy saat naik di atas 0 dan dapat memberikan signal sell saat turun di bawah 0. Contoh seperti chart di bawah ini.
2. Overbought dan oversold
ROC dapat digunakan untuk memberikan signal overbougt dan oversold. Level overbough dan oversold ini dapat kita tentukan dengan melihat history chart. Contoh chart ADBE ini dua kali oversold terjadi pada level di bawah -5. Untuk yang ketiga kalinya oversold juga terjadi pada level di bawah -5.
Saat menggunakan ROC untuk menunjukkan level overbought dan oversold, kita perlu ingat bahwa nilai ROC tidak memiliki batas. Oleh karenanya ROC dapat berada di level overbought dan oversold ini dalam jangka waktu lama.
3. Divergence
Sebagai momentum indikator, divergence yang terjadi antara ROC dan harga dapat memberikan tanda kemungkinan terjadinya reversal seperti chart di bawah ini.