15 November 2014

Average Directional Index (ADX)

Average Directional Index  atau  yang  sering disingkat ADX dibuat  untuk  mengukur kekuatan trend, tanpa memperhitungkan arah trend. Semakin tinggi nilai ADX maka semakin kuat trend, tanpa melihat apakah itu uptrend atau downtrend.

Karakteristik dasar ADX adalah sebagai berikut :
  • ADX yang naik mengindikasikan menguatnya trend
  • ADX yang turun (mengindikasikan melemahnya trend
  • Semakin tinggi ADX maka semakin kuat trend
  • Semakin rendah ADX, maka semakin lemah trend

ADX dengan nilai di bawah 20 mengindikasikan trend yang lemah, sedangkan ADX dengan nilai 40 mengindikasikan trend kuat.

Sebagai contoh adalah chart GJTL berikut ini. Pada chart tersebut dapat dibagi dalam tiga kondisi yaitu konsolidasi, trend, dan kemudian kembali konsolidasi. Pada saat masa konsolidasi nilai ADX berada di bawah 20. Ini menunjukkan trend lemah atau tidak adanya trend karena masa konsolidasi. Saat terjadi trend, ADX naik sampai 40. Perhatikan saat terjadi downtrend, ADX naik dan bukan turun. Ini dikarenakan ADX tidak menunjukkan ke arah mana trend pergi namun hanya menunjukkan seberapa kuat atau lemahnya trend.


Selain garis ADX, indikator ADX juga menampilkan garis +DI dan garis -DI. Garis +Di dan -DI ini mengukur pergerakan naik turunnya harga.  Trader menggunakan crossover  antara +DI dan -DI untuk menghasilkan signal. Signal uptrend didapat saat +DI saat melintas di atas -DI. Sebaliknya signal downtrend didapat saat -DI melintas di atas +DI.

Sebagai contoh adalah pada chart IATA di bawah ini. +DI garis biru dan -DI garis merah. Crossover pada tanggal 22 Mei (-DIdi atas +DI). Setelah crossover tersebut IATA turun sampai hampir 50% dari harga tanggal 22 Mei tersebut. Crossover ini menghasilkan signal yang lebih cepat daripada ADX itu sendiri. Garis ADX baru mulai naik di atas 20 pada akhir minggu pertama bulan Juni, atau terlambat hampri dua minggu dibandingkan crossover +DI dan -DI.


Sebagai trend indicator, crossover bekerja sangat baik pada kondisi trend. Namun pada kondisi konsolidasi, crossover pada ADX ini akan menghasilkan banyak whipsaw dan menghasilkan false signal.

Penutup

ADX merupakan indikator yang berguna untuk menunjukkan kekuatan trend. Namun karena tidak menunjukkan arah trend, maka ADX biasanya digunakan bersama-sama dengan alat technical analysis lainnya yang mampu menunjukkan arah. ADX dapat dijadikan alat konfirmasi untuk masuk ke pasar saat pasar mulai mengalami trend dan keluar saat pasar memasuki kondisi konsolidasi.