Apa Itu Gap
Gap adalah level harga dimana tidak ada aktivitas trading. Gap ini terjadi di semua time frame namun untuk swing trading gap yang diperhatikan adalah gap yang terjadi di chart harian/daily chart.
Gap pada daily chart terjadi ketika harga ditutup pada level tertentu namun keesokan harinya dibuka pada harga yang berbeda. Kenapa ini dapat terjadi? Ini dikarenakan buy dan sell order sudah ditempatkan sebelum pasar buka sehingga harga akhirnya dibuka lebih rendah atau lebih tinggi dari close hari sebelumnya.
Sebagai contoh adalah chart di bawah ini. Terdapat gap up yang cukup besar yang terjadi pada minggu ketiga februari (area dengan warna kuning). Gap ini seringkali dikarenakan adanya pengumuman faktor fundamental yang berpengaruh pada saham tersebut.
Mengisi Gap
Anda mungkin pernah mendengar trader saham mengatakan bahwa suatu saham sedang mengisi gap atau mereka mengatakan ada gap yang harus diisi.
Mereka ini sedang membicarakan saham yang diperdagangkan pada harga dimana sebelumnya gap terjadi. Contoh seperti chart di atas. Pada area kuning terdapat gap down. Beberapa hari kemudian harga saham kembali naik dan mengisi gap yang terjadi sebelumnya.
Terkadang Anda mendengar seorang trader mengatakan bahwa gap akan selalu terisi. Ini tidaklah sepenuhnya benar. Ada gap yang tidak terisi atau butuh waktu satu tahun lebih untuk terisi.
Tipe Gap
Gap dapat dibagi tiga menurut letaknya, yaitu :
- Breakway gap - gap ini muncul setelah konsolidasi atau setelah beberapa chart pattern.
- Continuation gap - gap ini muncul saat harga tengah bergerak dalam trend
- Exhaustion gap - gap ini muncul saat trend akan berakhir
Profesional vs Amatir
Saat Anda melihat gap di chart, hal yang terpenting yang Anda ingin ketahui adalah : “apakah gap ini disebabkan trader amatir atau buying dan selling berdasarkan emosi ataukah gap ini disebabkan trader profesional yang tidak mengambil keputusan berdasarkan emosi”.
Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, Anda harus memahami satu konsep yang penting. Trader profesional melakukan buy setelah gelombang jual terjadi dan mereka melakukan sell setelah gelombang beli terjadi.
Trader amatir melakukan kebalikannya! Saat mereka melihat harga saham semakin naik, mereka takut ketinggalan sehingga masuk ke pasar saat harga sudah tinggi - pada saat itu para profesional sudah siap untuk melakukan sell.
Chart di atas menunjukkan contoh gap yang diakibatkan oleh trader amatir. Saham tersebut mengalami gap up setelah gelombang beli terjadi. Trader amatir tidak ingin ketinggalan pergerakan saham sehingga mereka masuk ke pasar saat harga sudah tinggi. Setelah beberapa minggu harga akhirnya turun dan mengisi gap sehingga kemungkinan besar trader amatir kehilangan posisi mereka. Perhatikan bagaimana akhirnya harga saham naik kembali setelah gelombang jual terjadi - ini yang dilakukan oleh trader profesional.
Contoh lain pada chart di atas. Saham mengalami gap down setelah gelombang jual terjadi. Tidak berapa lama kemudian harga bergerak naik dan gap terisi.
Dari contoh di atas maka dapat dirangkum sebagai berikut :
- Jika saham mengalami gap up setelah mengalami gelombang beli, para trader amatir akan melakukan buy - ambil posisi short
- Jika saham mengalami gap down setelah mengalami gelombang jual, para trader amatir akan melakukan sell - ambil posisi long
Gap dapat memberikan profit yang bagus dalam swing trading. Namun trading gap ini tidaklah mudah. Artikel ini hanya memberikan ide bagaimana trader melihat suatu gap. Jika dikembangkan, trading gap dapat memberikan profit yang besar, cepat, dan sedikit risiko.