15 November 2014

Relative Strength Dalam Saham

Relative strength mengacu pada seberapa kuat saham dibandingkan saham atau hal lainnya. Hal lainnya ini bisa kondisi pasar secara keseluruhan (index) atau kondisi industri saham tersebut. Jika lebih kuat, maka dapat dikatakan saham tersebut memiliki relative strength. Sebaliknya jika lebih lemah, maka disebut memiliki relative weakness.

Untuk memperbesar peluang kita dalam trading, tentunya kita memilih trading saham yang memiliki relative strength. Salah satunya dengan membandingkan dengan index pasar saham.

Sebagai contoh adalah chart FBN di bawah ini yang dibandingkan dengan index S&P 500. Pada awal bulan Mei, S&P 500 mulai rally sama seperti FBN. Namun pada chart tersebut performa FBN di bawah S&P 500. FBN memiliki relative weakness dan akhirnya mengalami penurunan yang cukup besar.


Selain membandingkan dengan index, kita bisa melihat relative strength saham dengan membandingkan dengan kondisi industri saham tersebut. Tentunya kita memilih saham yang memilih relative strength terhadap industrinya.

Cara lain adalah dengan membandingkan antara satu industri dengan industri lainnya. Dari hasil perbandingan ini kita memilih trading saham yang masuk dalam industri yang memilih relative strength paling tinggi.

Salah satu cara mudah lainnya saat kita memiliki watchlist saham adalah membandingkan saham dengan kondisi pasar. Jika pasar mengalami penurunan selama beberapa hari, saham manakah yang tetap mampu bertahan atau naik. Saham-saham yang tetap naik inilah yang  memiliki relative strength karena seringkali saham-saham inilah yang bergerak dan menghasilkan keuntungan yang signifikan saat pasar mengalami recovery.

Artikel ini hanya memberikan gambaran singkat tentang relative strength. Namun relative strength dapat menjadi salah satu pilihan dalam mencari saham-saham yang berpotensi untuk kita tradingkan.