12 November 2014

Simple Moving Average

Kalkulasi

Simple Moving Average (SMA) adalah rata-rata harga saham, forex, atau produk lainnya untuk jangka waktu tertentu.

Sebagai contoh 10 hari moving average adalah rata-rata harga untuk 10 hari terakhir. Pada  umumnya harga yang dipakai adalah harga penutupan (closing price), meskipun dapat pula memakai harga pembukaan (opening price), harga tertinggi (high), harga terendah (low) ataupun harga rata-rata dari satu bar. Seiring dengan pasar berganti hari, harga terbaru dimasukkan dalam penghitungan sedangkan harga paling lama tidak dipakai lagi. 

Moving average dapat dihitung berdasarkan jangka waktu yang kita inginkan, seperti intraday, harian, mingguan, bulanan, dan lain-lain. Sebagai contoh untuk chart bar 10 menit, 5 bar moving   average berarti harga rata-rata 5 bar terakhir dari chart bar 10 menit.

Saat ini kita tidak perlu lagi menghitung simple moving average secara manual. Software-software
chart (seperti   metastock, metatrader  dan lain-lain) ataupun situs-situs yang menyediakan fasilitas chart pada umumnya telah dilengkapi dengan indicator  simple   moving average ini. Kita tinggal menentukan jangka waktu yang kita inginkan.

Aplikasi

Moving average utamanya dipakai untuk menggambarkan dan mendefinisikan trend. Semakin lama moving average (misalnya 50, 100, 200 hari)mencerminkan trend jangka panjang, sebaliknya semakin pendek jangka waktu moving average (misalnya 7 atau 14 hari) mencerminkan trend jangka pendek.

Prinsip dasarnya, dalam menggunakan moving average untuk menentukan trend, jika harga di atas moving average maka uptrend, sedangkan jika harga di bawah moving average maka downtrend. Namun perlu diingat bahwa definisi trend ini erat kaitannya dengan jangka waktu moving average. Sebagai contoh, emas harganya bisa di bawah 10 hari moving average dan ini menunjukkan trend jangka pendek adalah downtrend. Tapi pada saat yang sama harga emas berada di atas 100 hari moving average dan ini menunjukkan trend jangka panjang sedang uptrend.


Signal perubahan trend pada moving average adalah crossover, yang terjadi ketika harga bergerak dari bawah ke atas moving average (menandakan harga naik atau uptrend) atau harga bergerak dari atas ke bawah moving average (menandakan harga turun atau downtrend).

Signal perubahan trend juga dapat diperoleh melalu moving average crossover (persilangan moving average), yang terjadi ketika moving average dengan jangka waktu yang lebih pendek (misalnya 10 hari) melintasi di atas atau di bawah moving average dengan jangka waktu yang lebih panjang (misalnya 30 hari).Ketika moving average dengan jangka waktu lebih pendek melintas di atas moving average dengan jangka waktu lebih panjang, maka menandakan sedang uptrend; kebalikannya downtrend terjadi jika moving average dengan jangka waktu lebih pendek melintas di bawah moving average dengan jangka waktu lebih panjang. 


Moving average juga dapat digunakan untuk menunjukkan support dan resistance. Sebagai contoh, pada uptrend harga dapat retrace (pullback) ke moving average (hanya menyentuh atau sedikit penetrasi) dan kemudian kembali searah dengan trend semula, ini menunjukkan koreksi sementara atas trend.

Key Point

Karena mengikuti pergerakan harga untuk  jangka  waktu  tertentu,   moving     average ketinggalan (lag) pergerakan harga sebanding dengan  jumlah hari yang digunakan untuk menghitung moving average. Semakin panjang jangka waktu moving average, semakin besar lag-nya. Ini berarti tanda perubahan trend dari moving average dengan jangka waktu yang lebih panjang akan terjadi lebih lama dari perubahan sebenarnya pada harga.


Gambar di atas menunjukkan hal ini. Semakin lama jangka waktu moving average, semakin lama munculnya signal yang menunjukkan uptrend (harga melintas di atas moving average). Pada gambar 3 ini, harga mencapai titik terendah pada pertengahan januari dan kemudian berganti menjadi uptrend. Akan tetepi moving average dengan jangka waktu paling lama, yaitu moving average 60 (warna hijau) baru menunjukkan signal hampir 2 minggu kemudian.

Moving average bekerja dengan baik pada periode trend. Akan tetapi pada periode non trend atau sideways, moving average banyak menunjukkan whipsaws (kondisi ketika harga berulang kali melintas di atas dan di bawah moving average) yang memberikan signal yang keliru, lihat gambar di bawah ini. Cara untuk  mengurangi banyak whipsaws adalah dengan memperpanjang jangka waktu moving average, namun akibatnya menyebabkan lag dalam memberikan signal.


Kesimpulan

Simple moving average adalah indicator dasar yang berguna untuk menunjukkan trend dan juga bisa berfungsi sebagai support dan resistance. Namun tidak mungkin untuk menemukan jangka waktu moving average yang “terbaik” karena pasar terus berubah-ubah. Moving average bekerja sangat baik pada periode trend, tetapi pada periode non trend atau pada pasar dengan volatilitas tinggi, moving average banyak menghasilkan whipsaws dan signal yang keliru. Strategi trading yang dibuat dengan menggunakan moving average memerlukan alat tambahan untuk mengatasi keterbatasan dari moving average ini.