12 November 2014

Swing Trading

Salah satu cara untuk membangun teknik trading yang baik adalah dengan  menentukan gaya trading Anda. Gaya trading ini salah satunya berdasarkan timeframe atau jangka waktu Anda memegang posisi, apakah beberapa menit, jam, hari, minggu, atau bulan. Salah satunya adalah swing trading yang yang memegang posisi dalam jangka pendek. Jangka pendek ini bukan dalam hitungan jam, namun dalam hitungan hari. Tidak ada definisi pasti berapa lama swing  trading memegang posisi, namun pada umumnya adalah 2 sampai 6 hari, namun tidak lebih dari 2 minggu.

Apa Itu Swing Trading?

Siapapun yang mengamati market mengetahui bahwa market tidak bergerak naik atau turun secara lurus. Market bergerak zig zag bolak balik sehingga membuat swing (ayunan) dalam kisaran sempit terhadap trend jangka panjang.

Sebagai contoh chart yahoo di bawah ini. Dari bulan desember sampai awal mei Yahoo terus mengalami trend. Namun bukan berarti harga terus naik. Yahoo juga sempat mengalami counter trend atau penurunan harga dalam uptrend, namun mampu kembali lagi naik. 


Swing trading berusaha mengambil keuntungan dari pergerakan harga ini. Tujuan utama swing trading adalah mengidentifikasi trend dan kemudian menunggu swing terjadi sehingga dapat mengambil keuntungan dari terjadinya swing tersebut. Swing trading juga berpandangan bahwa dengan melakukan trading berulang kali mengikuti swing yang terjadi akan jauh lebih menguntungkan daripada hanya memegang posisi mengikuti trend.

Untuk Siapakah Swing Trading

Masing-masing gaya trading mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Perbedaan ini menjadikan satu gaya trading dapat cocok atau tidak cocok tergantung personality orang yang menggunakannya.

Investor yang menerapakan strategi buy & hold dapat salah menganalisa suatu saham namun dia tetap bisa mendapatkan profit karena memegang posisi untuk jangka panjang. Namun bagi seorang swing trader tidak ada ruang untuk salah. Swing trading membutuhkan trader yang mampu menganalisa dengan akurat. Satu kesalahan dapat menyebabkan kerugian yang besar, oleh karenanya perlu adanya penempatan stop yang tepat,

Namun jika dibandingkan dengan day trading, swing trading tidak terlalu “menegangkan”. Tidak seperti day trading yang mengharuskan kita terus memonitor seharian penuh dan terkadang membuat trader nervous saat posisi yang diambil menjadi loss atau ingin segera menutup posisi yang profit. Swing trading  membutuhkan psikologi yang relatif “tidak seberat” day trading.

Swing trading ini cocok bagi trader yang mempunyai tidak mempunyai waktu full untuk trading. Swing trader dapat memluangkan waktu memonitor pergerakan harga beberapa kali dalam sehari sembari melaksanakan pekerjaan utamanya.

Tipe Swing Trading

Thomas Bulkowski dalam bukunya yang berjudul Swing and Day Trading membagi swing trading dalam dua tipe, yaitu trend trading dan range trading.

1. Trend trading

Swing trader akan trading mengikuti trend utama. Mereka menunggu terjadinya counter trend dan mengambil posisi saat harga kembali ke trend utama.

Dalam uptrend, swing trader akan menunggu terjadinya counter trend dan mengambil posisi saat uptrend kembali.


Dalam downtrend, swing trader akan menunggu terjadinya counter trend dan mengambil posisi saat downtrend kembali.



2. Range trading

Saat market bergerak dalam suatu kisaran harga untuk jangka waktu tertentu atau disebut trading range, swing trading dapat mengambil keuntungan dengan buy dekat support atau sell dekat dengan resistance. Namun perlu diingat meskipun range trading, kita tetap trading mengikut trend. Contohnya seperti gambar di bawah ini. Setelah market mengalami kenaikan, kemudian tiba masa konsolidasi atau trading range. Karena trend utama adalah uptrend, maka yang kita lakukan adalah buy dekat support. Sebaliknya jika pasar dalam keadaan downtrend, maka saat dalam trading range kita mengambil posisi sell dekat dengan resistance.


Secara umum, potensi profit trading range ini kurang jika dibandingkan dengan trend trading.

Aturan Swing Trading

Dave Landry mengemukakan beberapa aturan swing trading.

1. Batasi loss


Selalu gunakan stop untuk berjaga-jaga jika analisa kita tidak tepat sehingga kerugian dapat diminimalisir.

2. Perhatikan selalu support & resistance


Dalam swing trading, mengidentifikasi support & resistance adalah penting. Saat mengambil posisi kita harus melihat apakah harga mampu menembus atau tidak terhadap support & resistance. Contoh pada kondisi market up dan terjadi retracement, kita tidak mengambil posisi langsung pada support, namun menunggu apakah support tersebut mampu ditembus aau tidak.

3. Ambil Partial Profit


Masalah profit ini seringkali menjadi dilema bagi trader. Apakah tetap membiarkan posisi yang sudah diambil dan merisikokan profit atau mengamankan sebagian profit. Oleh karenanya dalam swing trading kita harus membuat aturan yang jelas. Salah satunya dengan menggunakan trailing stops, yaitu memindahkan stop loss seiring dengan profit yang kita dapatkan.

4. Tidak harus trading setiap hari

Jika analisa Anda menyatakan bahwa hari ini tidak ada pelaung swing trading yang sesuai, jangan paksakakan untuk trading. 

Penutup

Swing trading tidak seberat day trading, namun tetap memerlukan analisa yang cermat. Seorang swing trader harus cermat melihat trend dan counter trend yang terjadi. Swing trading bisa menjadi pilihan bagi Anda yang mempunyai pekerjaan utama selain trading.