Kekuatan utama candlestick yang mampu memberikan tanda peluang adanya reversal menjadikan candlestick menjadi pilihan banyak trader. Salah satu reversal pattern dalam candlestick adalah harami.
Harami dalam bahasa Indonesia berarti “hamil”. Istilah harami ini dipakai karena body candle ke dua lebih kecil dari candle pertama dan posisinya di antara body candle pertama. Harami ini hampir sama dengan inside day dalam western technical analysis.
Ciri-ciri harami :
- Muncul saat pasar sedang uptrend (bearish harami) dan downtrend (bullish harami)
- Candle pertama adalah candle yang memiliki body panjang, sedangkan candle ke dua memiliki body kecil
- Warna body candle ke dua bebas
- Posisi candle ke dua berada di antara body candle pertama
- Shadow boleh melebihi body candle pertama
- Close di bawah body candle pertama diperlukan untuk mengkonfirmasi reversal untuk bearish harami. Sedangkan close di atas body candle pertama diperlukan untuk mengkonfirmasi adanya reversal.
Variasi dari harami ini adalah harami cross. Harami cross sama dengan harami namun yang membedakan candle ke dua adlaah doji. Harami cross ini pattern yang lebih jarang terjadi namun cukup kuat. Doji menunjukkan keaguan besar di antara pelaku pasar dan memberi peringatan akan kemungkinan reveral yang kuat.
Contoh pola harami dapat dilihat di chart PADI di atas. Pada tanggal 21 terdapat long candle diikuti oleh small candle pada tanggal 22. Bearish harami ini terkonfirmasi pada hari ketiga ketika harga ditutup lebih rendah dari tanggal 21. Setelah itu downtrend terjadi sampai minggu ke dua bulan Juni.
Chart index Infrastructure di bawah ini menunjukkan berikut ini menunjukkan contoh bullish harami. Index infrastructure mengalami downtrend sejak 21 Mei. Pada tanggal 25 Juni terjadi bullish harami dan setelah itu index Infrastructure naik lebih dari 100 poin. Bullish harami ini merupkan harami cross dimana candle kedua berupa doji.
Harami tidak selalu diikuti dengan reversal. Perhatikan di chart index Infrastructure pada tanggal 24 Mei terjadi bullish harami. Namun hari berikutnya index malah turun dan bukan naik. Oleh karenanya dalam trading menggunakan harami, kita harus melihat close hari berikutnya untuk mengkonfirmasi validitas harami tersebut.
Selain itu dalam trading menggunakan harami, perlu diperhatikan trend yang terjadi sebelumnya. Tsunamizawa melakukan riset bullish dan bearish harami dengan memperhatikan trend yang terjadinya sebelumnya.
Misalnya bullish harami dengan 2 candles berarti 1 signal candle dan 1 downtrend candle sebelumnya. Bearish harami dengan 5 candles berarti 1 signal candle dengan 4 uptrend candle sebelumnya. Sebagai contoh pada chart PADI termasuk bearish harami dengan 4 candles, yaitu 1 candle signal dan 3 uptrend candle sebelumnya. Sedangkan chart index Infrastructure termasuk bullish harami dengan 5 candles, yaitu 1 candle signal dan 4 candle downtrend sebelumnya.
Dari hasil riset tersebut, baik bullish harami ataupun bearish harami, probabilitas terbaik adalah harami dengan 5 candles. Ini menunjukkan semakin kuat trend yang terjadi sebelumnya, semakin besar reliabilitas harami tersebut.
Sama seperti candlestick pattern lainnya, untuk trading menggunakan candlestick perlu ada alat technical analysis lainnya untuk memastikan harami yang terjadi adalah reversal pattern.