Trendline (garis trend) adalah alat paling dasar yang digunakan trader untuk mengidentifikasi trend pada chart.
Trendline adalah garis lurus yang menghubungkan low (untuk up trendline) dan high (untuk down trendline). Semakin banyak titik yang dihubungkan oleh trendline, semakin signifikan trendline tersebut. Selain itu, semakin lama jangka waktu trendline tersebut, semakin berarti trendline tersebut dan semakin signifikan jika terjadi penetrasi atas trendline tersebut.
Pemilihan high dan low untuk dihubungkan dalam trendline adalah proses subyektif. Trader satu dengan lainnya bisa saja memilih high dan low yang berbeda tergantung intepretasi masing-masing.
Trendline utamanya menggambarkan level support dan resistance. Sebagai contoh, pada uptrend, harga kadang retrace/pullback ke trendline sebelum bergerak kembali ke atas. Ketika harga menyentuh trendline dan kemudian kembali ke arah trend semula, itu menunjukkan “tes” yang sukses atas trendline. Sebaliknya ketika harga menembus trendline, itu menandakan kemungkin reversal trend atau koreksi.
Gambar di atas menunjukkan trendline menghubungkan sampai tiga high pada downtrend. Ini merupakan contoh ideal, karena jarang high atau low tepat sekali menyentuh trendline pada jangka panjang. Seperti pada gambar di bawah, trendline harus digambar ulang untuk menyesuaikan dengan low baru.
Karena trendline digunakan untuk mendefinisikan trend, maka penetrasi dari trendline merupakan peringatan akan adanya koreksi atau bahkan reversal. Oleh karenanya, itu merupakan signal untuk menutup posisi (atau memperketat stop order untuk berjaga-jaga atas kemungkinan loss) atau membuka posisi baru sebagai antisipasi timbulnya trend baru.
Gambar di atas menunjukkan garis trend ditembus sedikit pada awal desember dan pada pertengahan desember berhasil ditembus tiga hari berturut-turut yang merupakan signal akan terjadinya koreksi atau reversal. Perlu diperhatikan bahwa trendine bisa menjadi support dan resistance. Ketika trendline berhasil ditembus maka sekarang menjadi resistance. High yang terjadi pada pertengahan Januari tidak berhasil menembus trendline.
Kesimpulan
Trendline bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan trend harga. Penggambaran trendline bersifat subyektif. Trendline juga berfungsi sebagai support dan resistance. Karena trendline harus terus digambar untuk menyesuaikan dengan high atau low baru , maka penetrasi atas trendline tidak secara pasti menandakan berakhirnya trend namun bisa berfungsi sebagai peringatan awal adanya koreksi atau reversal. Trader perlu menggunakan alat lain sebagai filter atau konfirmasi atas penetrasi trendline.