15 November 2014

Hammer & Hanging Man

Hammer dan hanging man adalah candle yang mempunyai bentuk yang sama, yaitu body kecil dengan shadow di bawah. Perbedaan hanya pada letaknya. Saat muncul di pasar yang sedang downtrend, maka itu disebut hammer. Sedangkan saat muncuk di pasar yang sedang uptrend maka disebut hanging man. 

Syarat untuk terjadinya hammer dan hanging man adalah terdapat bodi yang kecil dan lower shadow yang panjang. Lower shadow ini minimal dua kali panjang bodi. Hammer dan hanging  man  tidak memiliki upper shadow atau jikapun ada upper shadow ini pendek. Warna bodi pada hammer dan hanging man  tidak terlalu penting. 

Pentingnya  hammer  dan  hanging  man  adalah  pada letaknya. Saat muncul di pasar yang sedang konsolidasi, hammer  dan  hanging  man  ini  tidak  memiliki  arti  yang penting. Namun saat muncul di pasar yang sedang trend, keduanya  menunjukkan  potensi  terjadi  reversal. 

Hammer memberikan peringatan  kemungkinan perubahan  dari  downtrend  ke  uptrend. Semakin panjang lower shadow, maka kemungkinan terjadinya reversal semakin besar. Demikian juga jika hammer ini muncul pada daerah yang dekat dengan level support, maka kemungkinan terjadinya reversal semakin besar.

Sebagai contoh hammer yang terjadi pada index DBX berikut ini. Setelah terjadi downtrend, muncul hammer. Setelah hammer ini index DBX mengalami uptrend.


Hanging man memberikan peringatan kemungkinan perubahan dari uptrend menjadi downtrend. Sama seperti hammer, semakin panjang lower shadow, semakin, maka semakin kuat kemungkinan terjadinya reversal.

Sebagai contoh adalah hanging man yang terjadi pada index KOSPI 200. Setelah munculnya hanging man ini, index KOSPI 200 mengalami downtrend.


Sama seperti candlestick lainnya, dalam trading menggunakan hammer & hanging man perlu alat technical analysis lainnya untuk meperkuat probabilitas dari hammer dan hangina man ini.