“Berapa lama Anda telah trading? Selama ini apakah Anda profit atau loss?” Pertanyaan-pertanyaan ini akan mudah dan dengan dengan cepat akan dijawab oleh para trader.
Namun bagaimana dengan pertanyaan berikut ini. “Bagaimana performa Anda selama ini? Apakah ada progres yang terus meningkat selama Anda trading? Apakah trading Anda sudah sesuai dengan trading plan Anda atau sesuai dengan yang Anda inginkan?”
Tidak semua trader dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang kinerja tradingnya sendiri. Kalaupun menjawab, kebanyakan menilai kinerja trading mereka hanya berdasarkan jumlah profit atau loss yang mereka dapatkan. Jika trader tidak dapat menilai kinerjanya sendiri, tentunya bagaimana trader tersebut dapat meningkatkan performa tradingnya!
Bagaimana mengatasinya? Jawaban untuk permasalahan penilaian kinerja trading ini adalah STATISTIK.
Apa Itu Statistik
Statistik artinya adalah data yang berupa angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberikan informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala. Statistik juga dapat didefinisikan metode ilmiah untuk menyusun, meringkas, menyajikan dan menganalisa data, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang benar dan dapat dibuat keputusan yang masuk akal berdasarkan data tersebut.
Pada intinya statistik berhubungan dengan angka-angka. Angka-angka ini jika diolah dapat memberikan data untuk memberikan penilaian atau suatu kesimpulan.
Statistik digunakan dalam berbagai bidang. Sebagai contoh di bidang olahraga sepak bola, statistik digunakan untuk menilai pemain, tim, maupun analisa pertandingan. Melalui statistik ini dapat diketahui saat pertandingan berapa persen penguasaan bola, berapa banyak passing yang gagal atau berhasil, di area mana saja passing-passing tersebut kebanyakan dilakukan, dan masih banyak lagi data-data lainnya termasuk statistik untuk masing-masing pemain. Dengan ini semua maka akan lebih obyektif menilai kinerja selama pertandingan. Tidak hanya dilihat menang kalahnya saja atau banyak gol yang dihasilkan.
Dalam dunia bisnispun statistik juga sangat diperlukan. Banyak indikator-indikator untuk penilaian kinerja perusahaan ataupun karyawan. Perusahaan-perusahaan yang dijalankan secara professional pasti memiliki data-data statistik tersebut.
Statistik dalam Trading
Trading adalah bisnis dan salah satu kunci untuk menjalankan bisnis yang sukses adalah membuat pencatatan yang baik dan secara teratur melakukan analisa hasil kerja. Anda perlu mengukur performa trading Anda sesungguhnya, bukan hanya saldo akun trading Anda. Ini akan memberikan gambaran sesungguhnya kinerja Anda dan memberitahu Anda jika ada perubahan strategi yang perlu dilakukan.
Untuk menganalisa kinerja trading Anda dan memutuskan apakah ada perbaikan yang diperlukan, paling tidak Anda perlu melakukan 20 transaksi agar statistik yang dihasilkan signifikan. Untuk mencapai jumlah tersebut memerlukan waktu sampai hitungan hari, minggu, bulan atau tahun tergantung time-frame Anda.
Evaluasi kinerja meliputi :
1. Profitabilitas : Return on Investment (ROI)
Penting sekali Anda mengetahui bisnis trading Anda menguntungkan atau tidak. Ini dapat dilihat dari jumlah uang atau persentase profit atau loss yang Anda dapat selama periode yang Anda tentukan.
Misalkan jika Anda memiliki modal Rp. 100.000.000 dan menghasilkan profit Rp. 24.000.000 dalam satu tahun.
Modal : Rp. 100.000.000
Profit : Rp. 24.000.000
Persentase Profit = 24%
Jika Anda telah menetapkan target trading Anda, apakah Anda telah mencapai target tersebut? Jika iya, berikanlah hadiah atas usaha Anda, seperti liburan, membeli barang yang Anda inginkan. Jika Anda tidak mencapai target, apakah target yang Anda tetapkan terlalu tinggi? Ataukah Anda menentukan target yang tidak realistis? Apakah Anda telah mengikuti trading plan yang telah Anda buat? Apakah Anda mampu mencapai target tersebut di masa yang akan datang? Jika Anda percaya Anda dapat mencapainya, carilah cara untuk memperbaiki dan meningkatkan trading Anda sehingnga mampu mencapai target di masa yang akan datang.
2. Rasio Win to Loss
Rasio win to loss ini didapat dari membandingkan antara total transaksi Anda yang profit/win dengan jumlah total transaksi Anda.
Jumlah transaksi : 20
Jumlah transaksi yang profit : 12
Jumlah transaksi yang loss : 8
Rasio win to loss = 12/20 x 100% = 60%
Rasio win to loss di atas 50% berarti jumlah transaksi profit Anda lebih banyak daripada transaksi loss. Jika rasio win to loss di bawah 50% maka jumlah transaksi loss yang lebih banyak daripada transaksi profit. Jika rasio win to loss Anda 50% berarti jumlah transaksi yang profit dan loss sama. Rasio win to loss yang rendah mengindikasikan Anda mengambil entri dengan tingkat probabilitas rendah atau exit terlalu cepat saat terkena loss.
Rasio win to loss ini tidak menunjukkan profitabilitas Anda. Meskipun rasio win to loss di bawah 50%, tetapi trading Anda dapat profitable. Rahasianya adalah win to loss size.
3. Win to loss size
Win to loss size membandingkan jumlah uang yang Anda dapat saat profit dibandingkan dengan jumlah uang saat loss.
Untuk menghitung win to loss size, pertama-tama kita harus menghitung rata-rata win size dan rata-rata loss size.
Total profit : Rp. 36.000.000
Jumlah transaksi profit : 12
Rata-rata win size = Rp. 36.000.000 : 12 = Rp. 3.000.000
Total loss : Rp. 12.000.000
Jumlah transaksi loss : 8
Rata-rata loss size = Rp. 12.000.000 : 8 = Rp. 1.500.000
Win to loss size = Rp 3.000.000 : Rp 1.500.000 = 2
Win to loss size dua adalah bagus, karena nilai setiap transaksi yang profit lebih besar dari nilai transaksi yang loss. Bahkan jika jumlah rasio win loss Anda 35% Anda tetap profitable karena nilai profit Anda dua kali lebih besar dari nilai loss Anda.
Jika win loss size di bawah satu berarti nilai loss Anda lebih besar dari nilai profit, sehingga Anda harus segera mencari penyebabnya. Apakah Anda terlalu buru-buru menutup posisi yang profit karena takut profit tersebut berganti loss? Ataukah Anda tidak menggunakan stop loss sehingga saat analisa Anda salah maka loss yang Anda dapat sangat besar? Target Anda adalah membuat win size lebih besar daripada loss size. Caranya, seperti slogan yang sering trader ketahui, “let your profit run” dan “cut your loss”.
4. Average Hold Time
Average hold time adalah berapa lama rata-rata setiap posisi dibiarkan terbuka. Untuk menghitungnya kita membagi total lama kita memegang posisi dengan jumlah transaksi.
Total lama posisi terbuka : 320 hari
Jumlah transaksi : 20
Average Hold Time = 320 : 20 = 16 hari
Dengan menghitung average hold time ini Anda dapat menganalisa apakah gaya dan time frame yang Anda telah sesuai dengan Anda lakukan sebenarnya. Misalnya Anda menetapkan gaya trading Anda adalah swing trader yang memegang posisi 3-7 hari, tapi dalam kenyataannya Anda memegang posisi sampai berminggu-minggu. Selain itu kita dapat menganalisa average hold time untuk transaksi yang profit dan untuk average hold time untuk transaksi yang loss.
Total lama posisi terbuka untuk transaksi profit = 240 hari
Jumlah transaksi = 12
Average hold time untuk transaksi profit = 20 hari
Total lama posisi terbuka untuk transaksi loss = 80 hari
Average hold time untuk transaksi loss = 10 hari
Dari contoh di atas average hold time untuk transaksi profit lebih lama dari average hold time untuk transaksi loss. Ini menunjukkan kita sudah menerapkan prinsip “let your profit run” dan “cut your loss”.
5. Equity curve
Equity curve adalah grafik yang menunjukkan perkembangan akun kita dari waktu ke waktu. Anda dapat melihat perkembangan equity curve akun trading Anda, apakah naik atau turun, apakah stabil atau fluktuatif. Meskipun cukup berat untuk dicapai jika Anda baru belajar trading, target Anda adalah menghasilkan equity curve yang naik dengan stabil.
PENUTUP
Bagi Anda yang senang membaca ulasan pertandingan sepakbola, beberapa tahun belakangan ini penggunaan statistik meningkat pesat dalam menganalisa jalannya pertandingan. Dengan menggunakan statistik, para penulis ulasan sepakbola sekarang ini akan lebih mudah dan lebih obyektif dalam menilai jalannya pertandingan.
Seberapa seriuskah Anda menilai trading? Jika Anda serius menekuni trading, tentunya Anda ingin agar trading Anda bertahan selamanya dan kinerja Anda meningkat. Dengan menggunakan statistik, Anda dapat menilai dan mengevaluasi hasil trading Anda selama ini.