Anda pernah mendengar Value Investing? Kalau Anda mengetahui tentang Value Investing, pasti Anda tidak akan asing dengan Warren Buffett. Dia adalah investor yang paling sukses menerapkan value investing. Menurut data April 2007, Warren Buffett adalah orang terkaya ke-3 di dunia setelah Bill Gates dan Carlos Slim Helu dengan total kekayaan sekitar 52 milyar dollar Amerika.
Warren Buffett lahir di Omaha, Nebraska pada tanggal 30 Agustus 1930. Ayahnya adalah seorang broker saham. Saat masih anak-anak, Buffett suka membaca buku tentang bisnis dan pasar modal. Buffet juga sangat pandai dalam bidang matematika dan bisnis. Buffett memiliki kemampuan melakukan penghitungan matematika yang komplek di kepalanya.
Sejak kecil Buffett sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Pada usia 6 tahun, dia mendapat keuntungan 5 sen dari menjual coca cola yang dia beli dari toko grosir kakeknya. Pada usia 11 tahun, Buffett membeli saham Cities Services seharga $ 38,25. Tidak lama kemudian harga saham tersebut turun sampai $ 27. Akan tetapi Buffett tetap memegang saham tersebut sampai akhirnya mencapai harga $ 40 dan Buffett menjualnya. Namun itu adalah kesalahan yang patut disesali karena kemudian harga saham tersebut terus naik sampai $ 200. Ini merupakan pelajaran bagi Buffett bahwa dalam berinvestasi harus sabar.
Saat lulus Sekolah Menengah Atas, Buffett telah mendapat penghasilan lebih dari $ 5000 dari hasil pengantaran koran, menyewakan tanah, serta mesin pin ball. Buffett awalnya tidak ingin kuliah karena dia merasa sudah bisa menghasilkan uang banyak. Namun ayahnya mendorong Buffett sehingga akhirnya dia kuliah di Wharton Business School. Buffett kuliah di sana hanya sampai dua tahun karena dia merasa tahu lebih banyak dari profesor-profesor di sekolah tersebut. Buffet kemudian melanjutkan kuliah di University of Nebraska dan lulus dalam jangka waktu tiga tahun.
Buffet kemudian akan melanjutkan studi di Harvard Business School namun ditolak dengan alasan “terlalu muda”. Buffet akhirnya melanjutkan studi di Columbia Business School di mana Benjamin Graham dan David Dodd mengajar – sebuah pengalaman yang kemudian mengubah hidupnya.
Benjamin Graham dikenal sebagai bapak Value Investing. Buku Benjamin Graham yang berjudul “The Intelligent Investor” membuat Warren Buffett semakin tertarik akan dunia investasi. Buffett mendapatkan gelar master di bidang ekonomi pada tahun 1951. Buffett adalah satu-satunya murid yang pernah mendapat nilai A+ pada mata kuliah Security Analysis yang diajarkan oleh Benjamin Graham.
Buffett kemudian ingin bekerja bersama Graham namun awalnya ditolak. Dia kemudian bekerja di perusahaan sekuritas ayahnya sebagai salesman sampai Graham menawari pekerjaan pada tahun 1954. Buffet kembali ke Omaha dua tahun kemudian setelah Benjamin Graham pensiun.
Pada tahun 1956, Buffet mendirikan Buffett Associates, Ltd dengan modal dari dirinya, keluarga, serta teman-temannya. Buffett kemudian membentuk partnership lainnya yang kemudian dikonsolidasi pada Buffett Partnership Limited. Investasi ini menghasilkan keuntungan 30% tiap tahunnya antara tahun 1956 sampai dengan 1969, di mana saat itu normalnya profit adalah tujuh sampai sebelas persen.
Di tahun 1962, Buffett Partnership mulai membeli saham Berkshire Hathaway, perusahaan manufaktur besar yang dijual di bawah nilai working capital. Pada tahun 1969 Buffett akhirnya membubarkan partnershipnya dan fokus mengelola Berkshire Hathaway. Pada mulanya langkah yang dilakukan Buffett tersebut dianggap sebagai suatu kesalahan karena saat itu industri tekstil sedang mengalami penurunan. Namun akhirnya Berkshire Hathaway menjadi holding company terbesar di dunia. Buffett mengalihkan kelebihan kas perusahaan untuk mengakuisisi perusahaan serta saham-saham perusahaan publik.