12 November 2014

Buying Put Options

Jika dalam edisi sebelumnya kita membahas tentang call options, maka dalam edisi kali ini kita akan membahas tentang put options. Jika call options adalah hak untuk membeli maka put options adalah kebalikannya, yaitu hak untuk menjual. Illustrasi berikut ini akan memudahkan 

Illustrasi

Misalkan A membeli rumah seharga satu milyar rupiah. Karena tidak mau risiko dan ingin mendapatkan perlindungan penuh, maka A mengasuransikan (options) rumah tersebut sebesar 10 juta rupiah (premi), untuk jangka waktu satu tahun (expiration day).  Perusahaan  asuransi yang menerima uang premi tersebut memberikan jaminan perlindungan dengan mengganti seluruh kerugian yang mungkin terjadi atas rumah tersebut selama masa kontrak asuransi sampai senilai maksimal 1 milyar rupiah. 

Jika setelah jangka waktu satu tahun  tidak terjadi apa-apa, maka biaya premi yang telah dibayarkan kepada pihak asuransi tidak bisa diminta kembali. Apabila nilai rumah tersebut naik menjadi 1,1 milyar dan pemilik rumah tersebut menjualnya, maka keuntungan tersebut tetap menjadi A.

Namun jika dalam jangka waktu asuransi tersebut terjadi kebakaran dan nilai rumah turun menjadi 400 juta rupiah, maka A dapat mengajukan klaim ke perusahaan asuransi untuk mengganti kerugian sebesar 600 juta rupiah. Dengan kata lain polis asuransi seharga 10 juta rupiah yang kita miliki sekarang bernilai 600 juta.

Aplikasi

Misalnya harga saham Microsoft pada awal mei adalah $35. Menurut analisis kita dalam 1 bulan ke depan harga saham Microsoft akan turun maka kita memutuskan membeli put options dengan jangka waktu 1 bulan pada strike price $36 dengan biaya $3. Karena 1 kontrak options mewakili 100 lembar saham berarti biaya yang kita keluarkan adalah $300. Pertanyaannya kenapa orang mau membeli put options dengan mengeluarkan biaya $3 untuk perbedaan harga $1 ($36 - $ 35)? Jawabannya adalah “waktu adalah uang”, kita membayar lebih $2 karena ada peluang harga Microsoft akan semakin turun dalam 1 bulan ke depan.

Jika misalnya harga saham Microsoft turun menjadi $30 kita bisa mendapatkan profit. Cara pertama adalah dengan membeli saham Microsoft pada harga saat it, yaitu, $30, dan mengexcercisenya sesuai dengan strike price pada harga $36. Dengan demikian kita akan mendapatkan total profit $300 atau 100% ($36 - $3 - $30).

Selain dengan mengexcercise, kita bisa mendapatkan profit dengan menjual put options tersebut. Dengan turunnya harga Microsoft sampai $30 maka nilai put options yang kita beli $3 tersebut kemungkinan menjadi $7. Sehingga kita akan mendapatkan keuntungan $400 ($700 - $ 300) atau 133%. Persentase keuntungan kita menjual put options yang kita miliki lebih besar daripada kalau kita mengexcercisenya. Sekali lagi pertanyaanya kenapa put options tersebut dapat bernilai $7 sedangkan nilai instrinsiknya hanya $6 ($36 - $30) ? Orang mau membeli melebihi nilai intrinsik put options tersebut karena “waktu adalah uang”, mereka berharap nilai saham Microsoft semakin turun sebelum options tersebut expired.

Dua contoh di atas adalah tindakan jika saham Microsoft turun. Jika yang terjadi adalah kebalikannya, yaitu saham microsoft tetap atau malah naik, maka nilai put options yang kita beli seharga $3 akan turun di bawah $3 sehingga kita akan mengalami kerugian. Misalnya harga put options $1 maka kita menjualnya dan mendapatkan $100 sehingga kita rugi $200.

Penutup

Put options akan lebih menguntungkan jika put options yang kita miliki dijual daripada mengexcercisenya.  

Dengan put options persentase profit yang kita dapatkan jauh lebih besar daripada kalau kita melakukan shorting saham biasa. Dalam contoh di atas kita mendapatkan profit 133% dari penurunan  harga saham microsoft sebesar 14%, yaitu dari $35 ke $30. 

Dibandingkan  dengan  melakukan  shorting saham saat kita memprediksi harga akan turun, pembelian put options memiliki risiko yang terbatas, yaitu sebatas nilai put options. Bandingkan dengan shorting saham yang memiliki risiko tidak terbatas, apalagi jika kita  tidak menggunakan stop loss.

Pembelian put options dapat kita laksanakan jika kita memperkirakan harga suatu saham akan turun. Sehingga dalam kondisi pasar bearish sekalipun kita masih bisa mengambil keuntungan.