11 November 2014

Empat Emosi Paling Berbahaya

Ada empat  emosi yang mendorong manusia dalam pengambilan keputusan pribadi. Empat emosi tersebut adalah : keserakahan, ketakutan, harapan, dan penyesalan.

Karena pasar saham pada dasarnya merupakan kumpulan individu yang cenderung untuk bertindak dengan cara yang sama, maka secara tidak langsung terbentuklah kelompok. Saat trend berlangsung pendapat kelompok tersebut yang mempengaruhi pasar. Namun tugas kita  sebagai  seorang  trader adalah mengidentifikasi petunjuk saat pasar akan berubah arah.

Petunjuk tersebut benar-benar ada, tapi perlu kejelian dalam melihatnya. Kesadaran dan pemahaman yang mendetail mengenai emosi akan menghindarkan trader dari masalah dengan memahami kelemahan-kelemahan individu. Sekarang kita akan membahas masing-masing emosi dan pengaruhnya pada trader.

Keserakahan

Keserakahan didefinisikan sebagai keinginan yang berlebihan atas uang atau kekayaan. Dalam hubungannya dengan trading, keserakahan dapat didefinisikan sebagai keinginan untuk trading agar mendapatkan keuntungan dengan segera dan dalam jumlah yang sangat besar.
Saat keserakahan yang ada dalam pikiran, trader hanya akan fokus berapa banyak keuntungan yang telah mereka hasilkan dan berapa lagi yang akan mereka dapat dengan tetap dalam posisi trading tersebut.  Namun ada kesalahan besar dalam penalaran. Laba yang dihasilkan belum terealisasi kalau posisi belum ditutup. Selama posisi belum ditutup, laba yang tercantum tersebut bisa dibilang hanya “potensi laba”, sama dengan mereka yang trading di simulasi. Keserakahan juga sering mengakibatkan kita melupakan aturan-aturan money management.

Ketakutan

Takut didefinisikan sebagai emosi menyedihkan yang disebabkan oleh perasaan bahaya yang akan datang, yang menghasilkan  respon  untuk   kelangsungan hidup. Hal ini berlaku terlepas dari apakah ancaman itu nyata  atau hanya dalam bayangan.

Ketakutan mungkin yang paling kuat dari semua emosi manusia. Ketika trader menjadi takut, mereka akan mengakhiri posisi trading terlepas dari harga saat itu. Ketakutan menyebabkan panik,  dan panik menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk. Ketakutan  adalah  respon kelangsungan hidup. Orang ada yang bunuh diri dengan cara melompat dari gedung saat terjadi kepanikan pasar, sebaliknya tak ada seorang pun pernah melompat dari sebuah gedung karena keserakahan.   Dow  Jones  Industrial  Average membutuhkan waktu 24 tahun, dari tahun 1983 hingga 2007, untuk rally dari 1.000 menjadi 14.200, tetapi hanya butuh dua tahun untuk kehilangan setengah dari nilainya (2007-2009). Itulah contoh dramatis dari kekuatan ketakutan.

Ketakutan adalah emosi yang baik jika mampu menghindarkan Anda mengambil posisi trading yang buruk. Misalnya kita terkena stop yang telah kita tentukan sebelumnya dan kita keluar dari posisi trading tersebut karena ketakutan kehilangan uang  dalalm jumlah yang lebih besar lagi. 

Namun ketakutan juga bisa mempunyai dampak negatif, ketika sebenarnya kita melihat trading setups yang berpotensi tinggi namun tidak kita ambil karena takut setelah menderita kerugian berturut-turut. Hanya karena trader mengalami kerugian dalam perdagangan sebelumnya tidak berarti dia harus takut memasuki perdagangan berikutnya. Itulah sebabnya kita perlu trading plan, trading system yang ada didalamnya bertujuan untuk menghilangkan emosi dalal pengambilan keputusan . Jika Anda takut untuk mengambil posisi saat melihat trading setup yang berpotensi, tidak ada gunanya trading.

Harapan

Harapan adalah perasaan menginginkan sesuatu hal untuk terjadi. Harapa adalah emosi yang paling berbahaya jika dibawa saat trading. Harapanlah yang membuat seorang trader tetap dalam posisi trading meskipun sudah rugi. Keserakahan dan harapan juga yang seringkali mencegah trader merealisasikan keuntungan saat mereka dalam posisi trading yang bagus.

Seringkali trader berharap posisi trading yang rugi berubah menjadi menguntungkan. Pemikiran ini sangat bahaya karena pasar saham bukanlah yayasan sosial yang suka memberikan bantuan. Pasar saham tidak peduli apa yang Anda harapkan dan juga tidak peduli akan kepentingan Anda. Yakinlah ketika pikiran Anda berganti menjadi mode berharap, pasarlah yang menghukum dengan mengambil uang Anda.

Penyesalan

Penyesalan didefinisikan sebagai perasaan sedih atau kecewa atas sesuatu yang telah terjadi atau telah dilakukan, terutama ketika melibatkan kehilangan atau kesempatan.

Wajar bagi trader menyesal atas kerugian yang telah terjadi atau hilangnya posisi trading yang menguntungkan. Tapi apa yang penting bagi sebagai trader adalah agar tidak fokus pada penyesalan atas kerugian atau kesempatan yang hilang. Jika Anda kehilangan uang pada trading, maka Anda harus cukup mengevaluasi apa yang salah dan bergerak maju. Selain pelajaran yang dapat diperoleh dari  evaluasi setiap perdagangan, tidak ada gunanya untuk menghabiskan waktu lebih banyak menyesali keputusan untuk memasuki perdagangan. 

Manusiawi juga jika trader menyesal karena kehilangan kesempatan trading. Jika Anda melewatkan mengambil posisi trading, maka Anda harus beralih ke peluang selanjutnya yang akan muncul.

Ketika trader membiarkan penyesalan ada dalam pikiran mereka, maka yang terjadi  mereka cenderung “mengejar trading” dengan harapan mereka masih bisa menghasilkan keuntungan dengan masuk di atas trigger price (harga yang memicu Anda untuk mengambil posisi). Masalah yang terjadi dengan pemikiran ini adalah rasio risk reward sudah tidak memenuhi kriteria. Misalnya dengan masuk satu poin lebih tinggi dari trigger price, maka potensi keuntungan menjadi 1 poin dan potensi kerugian juga 1 poin. Sehingga rasio reward risk menjadi 1 : 1 Padahal seharusnya rasio reward risk minimal adalah 2 : 1. Jika kita mengambil posisi saat trigger price, maka rasio reward risk sudah tepat yaitu 2 : 1.

Trader yang ingin sukses dan untung harus bisa mendisiplinkan pikiran mereka dari penyesalan yang tidak perlu.

Penutup

Sebagai manusia, normal sekali bagi trader untuk mengalami empat emosi psikologi yang kuat ketika trading. Namun, menyadari bahwa emosi ini selalu ada tepat di Anda adalah langkah pertama untuk menjadi disiplin untuk mengatasinya. Bila Anda melakukannya, Anda akan mendapati hasil trading Anda secara dramatis meningkat.