16 November 2014

Tips Untuk Meningkatkan Technical Analysis Dalam Trading Forex

Sebagai seorang trader, membaca dan menganalisa chart adalah penting. Namun jika technical analysis ini tidak dimanfaatkan dengan baik dapat “menghipnotis” kita dan akhirnya kita hanya memperhatikan chart saja dan malah lupa hal mendasar yang harus kita lakukan, yaitu membuat keputusan trading dan mengontrol risiko.

Technical analysis sangat efektif, namun technical analysis juga bersifat subyektif. Tunjukkan  chart pada dua orang analis teknikal maka ada kemungkinan mereka akan memberikan kesimpulan yang sama namun memberikan rincian dan cara yang berbeda. Namun tidak jarang juga antar satu sama lainnya juga akan memberi kesimpulan yang berbeda.

Chart forex digambar berdasarkan pergerakan harga. Ada beberapa macam cenis chart dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karenanya kita perlu memilih chart yang sesuai dengan kita. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kita pertimbangkan.

Setiap titik data di chart menunjukkan harga tertentu pada waktu tertentu. Short-term trader biasanya menggunakan chart 30-menit atau lebih pendek sedangkan long-term trader menggunakan daily chart.

Perhatikan contoh chart di bawah ini. Kedua chart ini menampilkan data untuk waktu yang sama. Di sebelah kiri adalah daily chart sedangkan di sebalah kanan adalah 4-hourly chart. Chart dengan jangka lebih pendek (4-hourly chart) menampilkan data lebih detail daripada daily chart. Namun manakah yang lebih baik? Detail itu bagus, namun     detail   itu     juga       dapat    membingungkan. Maka jawabannya adalah tergantung tipe trader kita.


Ada beberapa jenis tipe chart dan berikut ini adalah tipe chart yang paling banyak digunakan :


1. Candlestick chart
Kebanyakan trader forex menggunakan candlestick chart dalam trading dan analisis mereka. Candlestick memperlihatkan open, high, low, dan close untuk setiap periode. Body candlestick menunjukkan open dan close sedangkan shadow menunjukkan high dan low. 

2. Line chart
Line chart memperlihatkan closing price saja. Line  chart  mudah  dibaca  namun  banyak hal-hal detail yang tidak ditampilkan di line chart.

3. Bar chart
Bar chart hampir mirip dengan candlestick chart, menggunakan data open, high, low, dan close. Bar chart tidak menggunakan body, hanya berupa garis mendatar untuk menunjukkan open dan close.

4. Exocitic styles
Beberapa trader menggunakan jenis chart yang berbeda dalam menunjukkan pergerakan harga. Seperti chart renko di bawah ini yang menunjukkan pergerakan harga yang tidak linear dengan waktu.

Selain masalah jenis chart, trader biasanya juga menambahkan trendline, indikator, atau alat technical analysis lainnya dalam chart mereka. Alat-alat technical analysis ini sangat  berguna,  namun itu  juga dapat  disalahgunakan oleh para trader. Salah satu kesalahan terbesar trader dalam technical analysis adalah “memperkeruh” chart mereka. Mereka menumpuk indikator dalam chart mereka dengan tujuan untuk mempermudah dan memberi kepastian dalam pengambilan keputusan. Namun akibatnya malah mempersulit trader dalam menemukan peluang trading.


Jika chart kita mulai tampak seperti gambar di atas sebelah kiri, maka kita perlu mulai mengevaluasi penggunaan indikator.

Terakhir, berikut ini tips dalam charting :
  • Tetaplah buat chart sesimple mungkin. Kebanyakan trader yang sukses mampu menahan diri dari “menghiasi” chart mereka dengan banyak indikator.
  • Pelajari berbagai tipe chart, pilih salah satu, dan tetap pergunakan. Tipe chart yang direkomendasikan adalah candlestick chart. Namun intinya adalah tetap konsisten. Berganti tipe chart dari satu ke lainnya bisa mengganggu proses belajar.
  • Pilih time frame yang tepat. Jika kita short-term trader, hourly chart atau lebih pendek adalah pilihan yang tepat. Namun jika kita ingin memegang posisi sampi berhari-hari atau lebih dari satu minggu, daily chart lebih tepat.

John Jagerson - www.learningmarkets.com