Pasar trading adalah pasar yang kompleks dan terdiri dari berbagai pelaku pasar. Ada institusi-institusi, trader besar, dan retail trader. Kita sebagai retail trader tentunya tidak ada apa-apanya dibanding dengan trader besar atau institusi-institusi. Mereka memiliki dana yang besar dan sedikit banyak dapat mempengaruhi pasar.
Bagaimanakah kita sebagai retail trader menghadapi mereka agar kita bisa memperoleh profit dan bukan loss yang kita dapat?
Bagi Anda penggemar sepakbola mungkin ingat semi final liga Champion tahun 2012 Chelsea melawan Barcelona. Barcelona yang begitu diunggulkan akhirnya tidak mampu lolos ke final karena kalah agregat 3-2. Apa yang membuat Barcelona kalah? Jawabannya adalah strategi Chelsea yang tepat.
Dalam trading kita adalah underdog yang tidak diunggulkan untuk menang. Tapi bukan berarti kita akan kalah. Kita bisa menang dengan strategi yang tepat. Namun sayangnya masih banyak trader yang trading tanpa strategi yang jelas. Mereka melakukan buy dan sell tanpa didasari alasan yang jelas. Ini sama saja dengan kita “bunuh diri” dalam trading.
Strategi trading adalah aturan dan cara-cara yang sudah kita tentukan sebelumnya dan menjadi panduan bagi kita dalam mengambil keputusan saat trading. Strategi trading ini penting oleh karenanya kita perlu memiliki strategi trading. Ada dua cara yang dapat kita lakukan untuk memperoleh strategi trading. Cara pertama dengan membuat sendiri dan cara kedua dengan menggunakan strategi yang sudah ada.
Cara pertama dengan membuat strategi trading sendiri itu tidak mudah. Kita harus memiliki pengetahuan yang cukup akan technical analysis. Kita harus tahu kegunaan masing-masing alat dalam technical analysis sehingga dapat memilih indikator , chart pattern, atau alat technical analysis lainnya yang tepat. Meskipun tidak mudah, namun dengan membuat strategi trading sendiri kita dapat menyesuaikan dengan keinginan, kepribadian, dan waktu kita.
Cara kedua dengan menggunakan strategi trading yang sudah ada merupakan cara yang mudah. Kita tinggal belajar cara penggunaan dan penerapannya. Namun dalam memilih strategi yang dibuat orang lain kita harus selektif dan mencobanya terlebih dahulu di demo account. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan strategi trading.
Kondisi Pasar
Pasar dapat dibagi dalam dua kondisi yaitu trend dan range/konsolidasi/sideways. Kondisi pasar ini akan sangat berpengaruh pada kinerja strategi trading. Sebagai contoh strategi trend tidak akan bekerja dengan baik saat pasar dalam kondisi trading range. Sebaliknya strategi trading range tidak akan bekerja dengan baik saat pasar sedang trend.
Sangat sulit menemukan strategi trading yang bekerja dengan baik di kedua kondisi pasar tersebut. Oleh karenanya saat kita memilih strategi trading kita harus mengetahui strategi trading tersebut ditujukan untuk kondisi pasar yang bagaimana.
Karakteristik Pasar
Dalam trading ada beberapa pilihan pasar tempat kita trading. Ada pasar saham, forex, komoditi/futures, dan options. Di masing-masing jenis pasar tersebut ada banyak pilihan lagi produk yang dapat kita tradingkan. Misalnya di pasar forex kita dapat memilih trading EUR/USD, USD/JPY, dan pasangan mata uang lainnya.
Tiap pasar dan tiap produk memiliki karakter yang berbeda. Karakteristik pasar ini akan sangat berkaitan dengan pemilihan trading strategi. Misalnya ada pasar yang cenderung lebih banyak berada dalam kondisi range. Jika kita memilih strategi trading trend, maka akan kita akan menunggu cukup lama untuk dapat masuk ke pasar.
Pengenalan karakter pasar ini penting untuk melihat apakah strategi kita cocok untuk pasar tersebut atau tidak. Cocok di sini juga erat kaitannya dengan profitabilitas. Pada pasar yang tepat suatu strategi trading akan mampu menghasilkan profit yang lebih besar. Ini seperti seorang striker dalam sepak bola mampu membuat gol dalam jumlah banyak ketika berada pada tim dan strategi yang tepat.
Time Frame
Time frame adalah hal yang perlu menjadi pertimbangan berikutnya dalam memilih strategi trading. Strategi trading ada yang didesain khusus untuk time frame tertentu dan ada juga yang dapat dipergunakan untuk semua time frame.
Time frame ini erat kaitannya dengan kepribadian kita. Jika misalnya kita orang yang mudah panik atau tidak bisa konsentrasi penuh dalam trading, maka jangan memilih strategi trading dengan time frame yang pendek.
Time frame ini juga erat kaitannya dengan waktu yang kita sediakan untuk trading. Semakin pendek time frame, maka akan semakin banyak transaksi yang kita lakukan. Semakin banyak transaksi yang kita lakukan maka semakin banyak pula waktu yang harus kita sediakan untuk trading. Oleh karenanya jika Anda trading dengan waktu yang sedikit, pilihlah strategi dengan time frame yang lebih panjang.
Risk Management
Strategi trading yang baik adalah strategi yang memberikan informasi tentang risk management. Risk management ini berhubungan dengan berapa atau di mana harus meletakkan stop loss dan target profit. Besarnya stop loss dan target profit ini ada yang dapat diketahui saat kita mengambil posisi. Misalnya pada posisi sell stop loss ditetapkan 500 di atas entri dan target 1000 di bawah entri. Jika seperti ini maka kita dapat membandingkan risk dan reward. Pada contoh tersebut perbandingan risk dan reward adalah 1 : 2.
Strategi dengan perbandingan reward lebih besar dari risk akan lebih “memudahkan” kita dalam memperoleh profit secara keseluruhan. Meskipun transaksi kita yang loss lebih banyak dari transaksi yang profit, jika kita memiliki reward lebih besar dari risk maka kita masih akan mendapat profit secara keseluruhan. Strategi dengan reward yang lebih besar dari risk ini biasanya untuk strategi dengan time frame jangka menengah dan panjang.
Strategi dengan time frame pendek biasanya memiliki risk to reward ratio yang sama atau malah lebih besar risknya. Apakah ini berarti strategi tersebut kurang baik? Jawabannya belum tentu. Strategi dengan time frame yang pendek memiliki prinsip untuk masuk dan keluar pasar dengan cepat saat sudah mendapatkan profit. Untuk strategi seperti ini, kita harus lebih “bekerja keras” karena jumlah transaksi profit kita harus lebih banyak dari jumlah transaksi yang loss.
Namun tidak semua strategi dapat kita tentukan perbandingan risk dan reward saat kita mengambil entri. Misalnya strategi dimana kita akan keluar dari pasar jika indikator mencapai level tertentu. Strategi seperti ini akan membuat kita mengetahui perbandingan risk dan reward setelah kita menyelesaikan transaksi. Untuk strategi seperti ini yang terpenting adalah kita menetapkan stop loss yang jelas untuk memproteksi account kita.
Modal
Dalam memilih strategi trading perhatikan juga modal yang kita miliki. Modal ini erat kaitannya dengan money management. Jika kita menerapkan money management maka kita akan menentukan besar risiko maksimum untuk setiap transaksi. Ini bertujuan untuk melindungi account kita sehingga account kita tidak akan habis hanya karena satu atau dua transaksi saja.
Besar risiko maksimum per transaksi ini berkaitan dengan penetapan stop loss dalam strategi trading kita. Jika kita memiliki modal yang kecil sedangkan stop loss dari strategi trading kita harus besar, maka menurut money management kita tidak dapat mengambil posisi. Jika kita memaksakan mengambil posisi, maka risiko yang kita ambil terlalu besar. Sebagai contoh jika kita memiliki modal Rp. 5.000.000 sedangkan menurut strategi trading yang kita pilih besarnya stop loss adalah Rp. 2.500.000. Kondisi seperti ini tidak baik menurut monney management karena kita hanya dapat melakukan transaksi dua kali saja jika loss semua.
Pilihlah strategi trading yang sesuai dengan modal yang kita miliki. Semakin banyak transaksi yang dapat kita lakukan dalam trading maka semakin besar kemungkinan kita untuk sukses.
Jenis Strategi
Secara umum strategi trading dapat dibagi menjadi dua, yaitu mechanical trading dan discretionary trading. Mechanical trading adalah strategi trading dimana aturan sudah ditetapkan untuk kita mengambil entri dan exit. Setelah entri, stop loss dan target ditetapkan maka trader mengikuti signal sepenuhnya.
Discretionary trading adalah strategi dimana trader menggunakan chart pattern, trendline, candlestick, atau alat technical analysis lainnya untuk membuat keputusan trading. Trader menggunakan pengalaman, intuisi dan penilaian dalam mengambil entri, stop loss, dan trading.
Bagi kita trader yang masih baru, strategi jenis mechanical trading akan lebih mudah diterapkan karena aturan entri, stop loss, dan target telah ditentukan dan kita tingal mengikutinya. Discretionary trading cocok bagi trader yang sudah berpengalaman tapi bagi trader yang baru akan mengalami kesulitan karena perlu pertimbangan dan pengetahuan yang cukup.
PENUTUP
Strategi adalah keharusan bagi kita yang ingin sukses dalam trading. Kita dapat memilih strategi trading yang sudah ada atau membuat strategi trading sendiri. Jika dalam artikel kali ini memberikan pedoman bagaimana memilih strategi trading, maka dalam artikel edisi selanjutnya akan dibahas tentang bagaimana membuat strategi trading sendiri.