16 November 2014

Commodity Channel Index

Commodity Channel Index atau disingkat dengan CCI adalah indikator yang dibuat oleh Donald Lambert untuk memberikan informasi trend baru atau memberi peringatan akan kondisi pasar yang ekstrim. Indikator ini dinamakan Commodity Channel Index karena pada awalnya digunakan di pasar komoditi. Namun CCI ini juga dapat digunakan di pasar-pasar lainnya.

CCI menghitung level harga saat ini dibandingkan dengan level harga rata-rata. CCI akan relatif tinggi jika harga berada jauh di atas rata-ratanya dan CCI akan relatif rendah jika harga berada dekat rata-ratanya.

Seperti pada chart di bawah ini, nilai CCI dapat berada di atas 0 (positif) atau di bawah 0 (negatif). Nilai CCI yang tinggi dan positif menunjukkan harga berada di atas rata-rata dan menunjukkan kuatnya pasar. Sebaliknya nilai CCI yang negatif dan rendah menunjukkan harga berada di bawah rata-rata dan menunjukkan lemahnya pasar.


Nilai setting standard untuk CCI adalah 14. Ini artinya harga saat ini dibandingkan dengan rata-rata harga 14 periode sebelumnya. Nilai setting CCI dapat diubah dinaikkan atau diturunkan. Semakin rendah maka CCI semakin reaktif. CCI akan naik turun antara 100 dan -1000 dengan cepat seperti chart di sebelah kiri bawah. Semakin tinggi nilai CCI maka CCI menjadi tidak terlalu reaktif seperti gambar di sebelah kanan bawah.


Jika kita menggunakan setting CCI yang terlalu rendah, CCI akan menghasilkan banyak false signal. Jika kita menggunakan setting CCI yang terlalu tinggi, maka akan memperkecil false signal. Namun akan memperlambat signal entri sehingga profit akan lebih sedikit. Oleh karenanya kita perlu mencoba terlebih dahulu setting CCI yang tepat untuk pasar tempat kita trading.

Penggunaan CCI

CCI dapat digunakan untuk mengidentifikasi overbought dan oversold. Namun penggunaan CCI untuk mengidentifikasi overbought dan oversold agak sulit karena nilai CCI tidak terbatas. Beda dengan RSI atau Stochastic yang memiliki nilai dari 0 sampai 100 sehingga mudah mengidentifikasi level overbought dan oversold.


Pada umumnya level di atas 100 menandakan overbought dan level di bawah -100 menandakan oversold. Jika ingin menggurangi whipsaw kita dapat menggunakan nilai 200 dan -200 seperti chart di atas.  Level overbought di atas 200 dan level oversold di bawah -200 yang terjadi memberikan tanda reversal dengan baik. Contoh seperti pada chart di atas. Namun overbought yang terjadi pada akhir september tidak diikuti dengan reversal. Ini menunjukkan bahwa kemungkinan false signal terjadi masih ada.

Selain menunjukkan level overbought dan oversold, penggunaan CCI lainnya adalah menunjukkan reversal dengan adanya divergence. Divergence terjadi ketika harga dan indikator tidak bergerak dalam arah sama. Bullish CCI Divergence terjadi ketika harga membuat lower low namun CCI menghasilkan lower high. Bearish CCI Divergence terjadi ketika harga membuat higher high namun CCI membuat higher low.


Contoh divergence seperti pada chart di atas. Setelah terjadi Bullish CCI divergence harga mengalami uptrend, sebaliknya setelah terjadi Bearish CCI Divergence, harga mengalami downtrend.

Dua penggunaan CCI ini menunjukkan manfaat CCI dalalm technical analysis. Tentunya, seperti indikator lainnya, CCI sebaiknya tidak digunakan sebagai satu-satunya alat analisa, namun bisa digabungkan dengan indikator lain atau  alat technical analysis lainnya.